- Anak usia 0-18 tahun (mayoritas balita).
- Memiliki demam atau riwayat demam atau gejala infeksi lain dalam 14 hari terakhir.
- Didiagnosis gangguan ginjal akut yang belum diketahui etiologinya (baik pre-renal, renal, maupun post-renal) oleh Dokter Penanggung Jawab Pasien.
- Tidak mengalami kelainan ginjal sebelumnya atau penyakit ginjal kronik.
- Didapatkan tanda hiperinflamasi dan hiperkoagulasi.
- Anak usia < 18 tahun.
- Gejala prodromal ditandai dengan gejala demam dalam 7-14 hari, infeksi saluran cerna seperti muntah dan diare, serta ISPA seperti batuk dan pilek.
- Gejala AKI berupa keluhan tidak berkemih (anuria) dan menurunnya volume urin (oliguria).
- Tanyakan riwayat penyakit sebelumnya seperti infeksi COVID19 pada anak, infeksi COVID-19 pada orang-orang serumah, penyakit infeksi lain, penyakit ginjal, defisiensi imun dan penyakit lainnya.
- Tanyakan riwayat perjalanan sebelumnya dalam 14 hari.
- Tanyakan riwayat vaksinasi COVID-19, dan apa jenis vaksin serta frekuensi pemberiannya.
- Tanyakan ada riwayat kontak atau memiliki hewan peliharaan di rumah.
- Keadaan Umum: terjadi penurunan kesadaran atau kurang respon atau cenderung mengantuk.
- Tanda Vital: dapat ditemukan hipertensi (Tabel 1. Klasifikasi Hipertensi pada anak), napas cepat (lebih dari nilai normal anak sesuai usianya), demam (suhu > 37,5 derajat celcius)
- Adanya pembengkakan pada palpebra, ekstremitas, perut, atau genital (skrotum/labia).
- Dapat ditemukan tanda dehidrasi sesuai derajat dehidrasi
Tabel Pemeriksaan Penunjang yang dilakukan
FKTP dan Rumah Sakit Pra-Rujukan (sesuai dengan kemampuan Faskes
tempat pemeriksaan pertama
kali) |
Rumah Sakit Tempat
Rujukan Tertinggi |
a.
Darah perifer lengkap b.
Fungsi ginjal
(ureum, kreatinin, eGFR) c.
Penanda inflamasi (CRP, prokalsitonin, ferritin
atau LED) d.
Penanda koagulopati (D-dimer) e.
Fungsi hati (SGOT,
SGPT) f.
Elektrolit
(K, Na, Cl, Ca) g.
Urinalisis h.
Bukti infeksi
SARS-CoV-2 akut dan lampau i.
Pemeriksaan untuk
menyingkirkan infeksi sekurang-kurangnya pemeriksaan kultur mikroorganisme. j.
USG ginjal |
a.
Darah Perifer Lengkap, LED b.
Ureum, kreatinin c.
AGD, laktat d.
Elektrolit lengkap (Na,
K, Cl, Ca, P, Mg) e.
Asam urat f.
Osmolaritas
darah g.
SGOT, SGPT h.
CRP, Persepsin i.
PT, aPTT j.
Fibrinogen,
D-dimer k.
Troponin I l.
Ferritin m.
CK, CKMB n.
PCR SARS-CoV-2 dan IgM dan IgG SARS CoV2
dan/atau Antibodi kuantitatif SARS-CoV-2 o.
Kultur darah, kultur
urin p.
Skrining dialisis: HbsAg, antiHCV, antiHIV
penyaring q.
Pemeriksaan pencitraan: USG doppler ginjal,
Rontgen thoraks, Ekokardiografi, CT Scan kepala
tanpa kontras (sesuai
indikasi). r.
C3, C4, ASTO, Anti dsDNA |
- Menegakkan diagnosis: darah perifer lengkap, morfologi darah tepi, fungsi ginjal (BUN/ureum, kreatinin), urinalisis.
- Melengkapi evaluasi kemungkinan hiperinflamasi dan hiperkoagulasi bila telah didiagnosis GgGA/AKI: elektrolit (natrium, kalium, klorida, kalsium, fosfat), asam urat, analisis gas darah, fungsi hati (SGOT, SGPT), penanda inflamasi (CRP, prokalsitonin, ferritin, IL-6, LED, LDH), penanda koagulopati (Ddimer, fibrinogen). fungsi hati (SGOT, SGPT), urinalisis, dan pencitraan (termasuk USG doppler ginjal).
- Evaluasi etiologi infeksi: antibodi SARS CoV-2, serologi Leptospira, ASTO, apusan nasofaringeal dan rektal, serta pemeriksaan kultur mikroorganisme (dari tempat steril, darah, urine). Jika diagnosis sesuai MIS-C maka dapat ditatalaksana sesuai kriteria MIS-C. Jika ada bukti penyebab lain maka dapat ditatalaksana sesuai dengan dugaan penyebab lain tersebut.
- Ruam atau konjungtivitis bilateral non purulenta atau tanda inflamasi mukokutaneus pada mulut, tangan dan kaki;
- Hipotensi atau syok;
- Gambaran disfungsi miokardium, perikarditis, vaskulitis, abnormalitas koroner (terdiri atas kelainan pada ekokardiografi, peningkatan Troponin/NT-proBNP);
- Bukti adanya koagulopati (dengan peningkatan PT, APTT, Ddimer); dan/atau
- Gejala gastrointestinal akut (diare, muntah, atau nyeri perut).
- Peningkatan marker inflamasi seperti LED, CRP atau procalcitonin;
- Tidak ada penyebab keterlibatan etiologi bakteri yang menyebabkan inflamasi meliputi sepsis bakteri, sindrom syok karena Staphylococcus atau Streptokokus; dan
- Terdapat bukti COVID-19 (berupa RT-PCR, positif tes antigen atau positif serologi) atau kemungkinan besar kontak dengan pasien COVID-19.
Deteksi Dini dan Tata Laksana Klinis
- pasien berusia <18 tahun, dan
- gejala demam, gejala infeksi saluran pernapasan akut (batuk; pilek), atau gejala infeksi saluran cerna (diare, muntah), maka orang tua/keluarga akan membawa pasien ke FKTP terdekat.
FKTP
Rekomendasi Tata Laksana Klinis di Rumah Sakit
- gejala demam dalam <14 hari terakhir;
- gejala ISPA atau saluran cerna; dan
- volume urin berkurang sesuai definisi Atypical Progressive Acute Kidney Injury,
- Monitor volume balans cairan dan diuresis selama perawatan.
- Monitor kesadaran, napas Kusmaull.
- Monitor tekanan darah.
- Pemeriksaan kreatinin serial per 12 jam.
- Selama menunggu rujukan, dapat diberikan (metilprednisolon iv 10-30 mg/kgBB perhari selama 1-2 hari).
Stadium KDIGO (pRIFLE) |
Kreatinin |
Produksi urine |
||
KDIGO |
pRIFLE |
KDIGO |
pRIFLE |
|
1 (Risk) |
Peningkatan kreatinin 1,5- 1,9 kali baseline ATAU Peningkatan kreatinin ≥0,3 mg/dL |
Peningkatan kreatinin 1,5 kali baseline ATAU Penurunan eGFR sebesar
25% |
<0,5 ml/kg/ja m selama 6-12 jam |
<0,5 ml/kg/j am selama 8 jam |
2 (Injury) |
Peningkatan kreatinin 2-2,9 kali baseline |
Peningkatan
kreatinin 2 kali
baseline ATAU Penurunan eGFR sebesar
50% |
<0,5 ml/kg/ja m selama ≥12 jam |
<0,5ml/
kg/jam selama 16 jam |
3 (Failure) |
Peningkatan kreatinin 3 kali baseline ATAU Peningkatan kreatinin sampai 4 mg/dL
ATAU Inisiasi terapi pengganti ginjal ATAU Penurunan eGFR <35 ml/menit/1,73 m2 pada pasien <18 tahun |
Peningkatan
kreatinin 3 kali
baseline ATAU Penurunan eGFR sebesar 75% ATAU eGFR <35 ml/menit/1,73 m2 |
<0,3 ml/kg/ja m selama ≥24 jam ATAU Anuria selama ≥12 jam |
<0,3 ml/kg/j am selama 24 jam ATAU Anuria selama 12 jam |
- Stabilisasi A-B-C.
- Lakukan pemeriksaan lengkap darah, urin dan pencitraan, mencakup pencarian etiologi, komplikasi dan persiapan dialisis.
- Restriksi cairan, pada anuria diberikan cairan sesuai Insensible Water Loss (IWL): usia < 5 tahun diberikan 20 ml/kgBB; ≥ 5 tahun diberikan 400 ml/m2.
- Medikamentosa:
- Intravena Immunoglobulin (IVIG) 1-2 g/kgBB iv dosis tunggal (atau dibagi 2 hari jika terdapat keterbatasan pemberian cairan) dikombinasikan metilprednisolon pulse.
- Metilprednisolon pulse dosis 10-30 mg/kgBB per hari selama 3-5 hari, lalu dilanjutkan dengan pemberian steroid oral tapering off selama 2-3 minggu.
- Antibiotik:Cefoperazone iv 20-40 mg/kgBB/hari dibagi 2-4 kali sehari (tidak perlu dosis penyesuaian ginjal).
- Antikoagulan dan antiplatelet (sesuai panduan MIS-C)
- Pemberian antihipertensi atau vasodilator bersifat individual. Tekanan darah dijaga untuk mempertahankan perfusi yang cukup terutama di ginjal dan otak.
- Koreksi asidosis dan imbalans elektrolit.
- Rawat PICU sesuai indikasi
- Dialisis anak
0 Comments