Hai teman-teman bidan di Seluruh Nusantara, kali ini admin akan membagikan soal dan pembahasan ukom kebidanan tentang BBL dan Balita. Semoga bisa dijadikan referensi belajar kalian semua. Semoga sukses
1. Seorang bayi laki-laki, lahir normal, IMD tidak berhasil, 2 hari yang lalu di RS. Hasil pemeriksaan: BB 3000 gram, PB 49 cm. Tidak ditemukan kelainan kongenital, S 370C. Saat ini sedang diperiksa releks dengan cara menyentuh bagian pipi bayi. Hasilnya, mulut bayi mengikuti arah jari. Jenis refleks apakah yang ditunjukkan bayi pada kasus tersebut?
A. Rooting
B. Grasping
C. Babinski
D. Sucking
E. Moro
Pembahasan
A (rooting)
Rooting reflex terjadi ketika pipi bayi diusap (dibelai) atau di sentuh bagian pinggir mulutnya.Sebagai respons, bayi itu memalingkan kepalanya ke arah benda yang menyentuhnya, dalam upaya menemukan sesuatu yang dapat dihisap.Refleks menghisap dan mencari menghilang setelah bayi berusia sekitar 3 hingga 4 bulan.
2. Seorang bayi laki-laki, anak kedua baru dilahirkan 6 jam yang lalu di RS secara spontan. Riwayat kelahiran: bayi bernafas spontan, usia gestasi 40 minggu, inisiasi menyusu dini berhasil, Bayi sudah BAK 1 kali, PB 48 cm, BB 2600 gram. Telah diberikan suntikan Vit. K1. Asuhan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. Memandikan
B. Melanjutkan IMD
C. Memfasilitasi rooming in
D. Melakukan pencatatan surat keterangan lahir
E. Memberikan suntikan imunisasi Hepatitis B0
Pembahasan
E (Memberikan suntikan Hepatitis B0)
Vaksinasi hepatitis B pada bayi baru lahir sangat penting untuk diberikan. Semua bayi baru lahir harus sudah divaksinasi hepatitis B sebelum pulang dari rumah sakit, terbaik dalam waktu kurang dari 12 jam setelah lahir (bukan 1 jam setelah lahir). Hal ini dilakukan untuk mencegah penularan Hepatitis B pada bayi, baik dari ibu maupun dari teman dan ang- gota keluarga lain yang tidak mengetahui diri mereka terinfeksi hepatitis B. Kontraindikasi penyuntikan imunisasi hepatitis B adalah bayi sedang demam tinggi atau mengalami infeksi
3. Seorang bayi perempuan baru lahir di bidan praktik mandiri. Riwayat kelahiran: anak pertama, usia gestasi 38 minggu, kala II lama. Hasil pemeriksaan: Bayi lahir tidak segera menangis, kulit jari-jari ekstremitas kebiruan, tonus otot lemas. Diagnosis apakah yang paling mungkin terjadi pada kasus tersebut?
A. Gangguan fungsi motorik
B. Masalah vaskularisasi
C. Kelainan jantung
D. Asfiksia
E. Apneu
Pembahasan
D (asfiksia)
Asfiksia adalah keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur. Bayi dengan riwayat gawat janin sebelum lahir, umumnya akan mengalami asfiksia pada saat dilahirkan. Mas- alah ini erat hubungannya dengan gangguan kesehatan ibu hamil, kelainan tali pusat, atau masalah yang mempengaruhi kesejahteraan bayi selama atau sesudah persalinan
4. Seorang bayi perempuan, umur 3 hari, dibawa ibunya ke BPM untuk kontrol. Hasil anamnesis: malas menyusu, BAB dan BAK lancar. Hasil pemeriksaan: tampak kuning pada muka, leher, sampai ke pusat, FJ 110 x/menit, P 40 x/menit, S 370C. Diagnosis apakah yang paling mungkin pada kasus tersebut?
A. Ikterus fisiologis
B. Jaundice patologis
C. Bayi normal
D. Kern ikterus
E. Letargi
Pembahasan
A (Ikterus Fisiologis)
Tanda dan gejala ikterus fisiologis dapat berupa: letargi dan malas, bagian putih bola mata bayi terlihat kuning, bayi yang tidak mau menyusu/tidur ter- us menerus, bila kulitnya ditekan beberapa detik akan terlihat warna kekuning-kuningan, tangisan bernada tingi, kulit berwarna kuning, timbul pada hari kedua dan ketiga, kadar bilirubin indirect sesudah 2x24 jam tidak melewati 15 mg % pada neonatus cukup bulan dan 10 mg % pada neonatus kurang bulan, kecepatan peningkatan kadar bilirubin tak melebihi 5 mg % per hari, kadar bilirubin direct tidak melebihi 1 mg %, ikterus menghilang pada 10 hari pertama ,tidak terbukti mempunyai hubungan dengan keadaan patologis.
5. Seorang balita, umur 2 tahun, dibawa ibunya ke puskesmas dengan keluhan mencret yang belum sembuh sejak 2 minggu yang lalu. Hasil anamnesis: balita masih mau minum dan makan, BAB 3-4 kali sehari, konsistensi cair, tidak ada darah dalam tinja, minum dan makan biasa. Hasil pemeriksaan: kesadaran: CM, S 37°C, P 34x/menit, mata tidak cekung, turgor kulit kembali cepat. Diagnosis apakah yang paling mungkin pada kasus tersebut?
A. Disentri
B. Diare persisten
C. Diare tanpa dehidrasi
D. Diare dengan dehidrasi berat
E. Diare dengan dehidrasi sedang
Pembahasan
B (diare persisten)
Kondisi pada kasus tersebut adalah diare namun tidak menujukkan tanda dehidrasi. Karena kasus terjadi lebih dari 14 hari maka disebut sebagai diare persisten. Apabila terdapat darah dalam tinja kemungkinan terjadi disentri.
6. Seorang bayi laki-laki, umur 1 tahun, dibawa ibunya ke posyandu untuk penimbangan. Ha- sil anamnesis: bayi belum bisa berjalan. Hasil pemeriksaan: kesadaran: CM, BB 9 Kg, PB 75 cm, S 36,7°C, P 32x/menit. Hasil jawaban ya pada Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) berjumlah 7. Kesimpulan tumbuh kembang apakah yang tepat pada kasus tersebut?
A. Pertumbuhan normal dan perkembangan menyimpang
B. Pertumbuhan normal dan perkembangan meragukan
C. Pertumbuhan kurang dan perkembangan meragukan
D. Pertumbuhan dan perkembangan tidak normal
E. Pertumbuhan dan perkembangan sesuai usia
Pembahasan
B (Pertumbuhan normal dan perkembanan meragukan)
Pada bayi perempuan usia 1 tahun BB dan PB pada kasus tersebut termasuk kategori normal atau sesuai dengan pertumbuhannya. Hasil jawaban ya pada KPSP 7-8 menunjukkan perkembangan anak meragu- kan, sedangkan apabila jawaban ya.nya 6 atau kurang maka kemungkinan ada penyimpangan. Perkembangan anak sesuai dengan tahapan perkembangan apa- bila jawan ya 9-10.
7. Seorang bayi laki-laki, umur 2 tahun, dibawa ibunya ke posyandu untuk penimbangan. Hasil anamnesis: bayi sehat tidak ada keluhan. Hasil pemeriksaan: kesadaran: CM, BB 10,5 Kg, PB 84 cm, S 36,8°C, P 30 x/menit. Hasil jawaban ya pada Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) berjumlah 8. Tindakan apakah yang paling tepat dilakukan pada kasus tersebut?
A. Anjurkan konsultasi dengan dokter sesialis anak
B. Penimbangan kembali 1 bulan yang akan datang
C. Evaluasi perkembangan 3 bulan kemudian
D. Evaluasi KPSP ulang 2 minggu kemudian
E. Konsultasi dengan ahli gizi
Pembahasan
D (Evaluasi KPSP ulang 2 minggu kemudian)
Pertumbuhan anak pada kasus tersebut normal sehingga tidak diperlukan konsultasi dengan ahli gizi. Jawaban ya pada KPSP 8 menunjukan perkembangan yang meragukan sehingga membutuhkan stimulasi lebih sering dan intensif pada jawaban tidak selama 2 minggu, setelah itu
dilakukan penilaian ulang KPSP
8. Seorang bayi laki-laki, umur 1 tahun, dibawa ibunya ke puskesmas dengan keluhan mencret sejak 2 hari yang lalu. Hasil anamnesis: bayi rewel, BAB 3-5 kali sehari, konsistensi cair, tidak ada darah dalam tinja, minum banyak. Hasil pemeriksaan: kesadaran: CM, BB 8,5 Kg, PB 74 cm, S 37,5°C, P 36 x/menit, mata tidak cekung, turgor kulit kembali cepat. Rencana asuhan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. Pemberian zink selama 1 minggu
B. Pemberian teh manis
C. Pemberian antipiretik
D. Pemberian antibiotik
E. Pemberian oralit
Pembahasan
Kondisi pada kasus tersebut menunjukkan 2 tanda diare dengan tanda dehidrasi sedang yaitu bayi rewel dan minum banyak. Pemberian oralit setiap kali mencret selain melanjutkan pemberian ASI penting dilakukan untuk rehidrasi atau mencegah dehidrasi yang lebih parah. Diperlukan juga pemberian zink selama 10 hari berturut-turut. Pemberian teh manis atau jus buah tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan hipernatremi. Suhu masih dalam kondisi normal sehingga tidak diperlukan antipiretik, sedangkan pemberian antibiotik memerlukan kolaborasi, biasanya atas indikasi seperti pada kasus disentri dan kolera
9. Seorang bayi perempuan, umur 1 tahun, dibawa ibunya ke puskesmas dengan keluhan demam sejak 3 hari yang lalu. Hasil anamnesis: bayi rewel, tidak ada batuk pilek, menyusu kuat. Hasil pemeriksaan: BB 8,5 Kg, PB 75 cm, S 37,8°C, P 30 x/menit, tampak ruam merah kecoklatan di sekitar telinga, kepala dan leher, mata tidak merah, tidak ada luka pada mulut. Rencana asuhan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. Pemberian salep mata
B. Rujuk ke rumah sakit
C. Pemberian antipiretik
D. Pemberian antibiotik
E. Pemberian vitamin A
Pembahasan
E (pemberian vitamin A)
Kasus tersebut menunjukkan gejala campak dan belum terjadi komplikasi. Rencana asuhan yang tepat adalah pemberian vitamin A 1 dosis. Pemberian antipiretik dianjurkan apabila suhu ≥ 38,5. Pemberian antibiotik harus berdasarkan indikasi misalnya campak dengan komplikasi berat. Pemberian salep mata kloramfenikol/tetrasiklin apabila terjadi kekeruhan pada kornea.
10. Seorang bayi laki-laki, umur 6 bulan, dibawa ibunya ke posyandu untuk penimbangan. Hasil anamnesis: bayi sehat, tidak ada keluhan, serta menyusu kuat, riwayat imunisasi sebel- umnya BCG, Polio 1-4, DPT 1-3, Hep.B 1-3. Hasil pemeriksaan: kesadaran: CM, BB 7,5 Kg, PB 66 cm, S 36,8°C, P 34 x/menit, jawaban ya pada KPSP adalah 9. Umur berapakah bayi tersebut dijadwalkan dipantau kembali tumbuh kembangnya?
A. 7 bulan
B. 8 Bulan
C. 9 bulan
D. 10 bulan
E. 11 bulan
Pembahasan
C (9 bulan)
Evaluasi perkembangan pada bayi usia 3-24 bulan dilakukan setiap 3 bulan sekali, sedangkan usia 24-72 bulan dilakukan setiap 6 bulan sekali. Untuk pertumbuhan evaluasi dilakukan setiap bulan sekali dan dapat dilakukan di posyandu.
soal pppk bidan
contoh soal pppk bidan
contoh soal pppk bidan 2022
download soal pppk bidan 2021
soal pppk bidan 2022
kumpulan soal pppk bidan
soal pppk bidan 2023
soal pppk bidan pdf
soal pppk bidan 2022 pdf
bank soal pppk bidan
soal pppk bidan 2022 dan kunci jawaban pdf
soal pppk bidan ahli pertama
contoh soal pppk bidan 2022 pdf
contoh soal pppk bidan 2021
contoh soal pppk kesehatan bidan 2022
contoh soal pppk kesehatan bidan
contoh soal manajerial pppk bidan
contoh soal sosiokultural pppk bidan
contoh soal kompetensi teknis pppk bidan
contoh soal pppk tenaga kesehatan bidan
contoh soal p3k bidan dan jawabannya
ebook soal pppk
soal soal pppk bidan
soal tes pppk bidan
fr pppk bidan
soal pppk bidan 2021
soal pppk bidan tentang imunisasi
soal pppk kesehatan bidan 2022
soal p3k kesehatan bidan
soal pppk sosio kultural bidan
soal ujian pppk kesehatan bidan 2022
kumpulan soal pppk bidan 2022
kisi soal pppk bidan
kumpulan soal pppk bidan pdf
90 soal kompetensi teknis bidan pppk 2021
latihan soal pppk bidan
latihan soal pppk bidan 2022
latihan soal pppk bidan online
soal pppk manajerial bidan
soal manajerial pppk bidan 2022
soal manajerial pppk bidan
soal try out pppk bidan
soal p3k bidan 2022 pdf
contoh soal p3k bidan pdf
soal pppk kebidanan 2022 pdf
pembahasan soal pppk bidan
pdf soal pppk bidan
download soal pppk bidan 2022 pdf
soal p3k bidan 2022
soal pppk bidan terampil 2022
soal pppk bidan terampil
soal p3k bidan tahun 2022
soal p3k bidan teknis
kisi kisi soal pppk bidan tahun 2022
soal pppk untuk bidan
soal ujian pppk bidan 2022
soal ujian pppk bidan
soal ujian pppk bidan 2021
contoh soal ujian pppk bidan
video soal pppk
video soal p3k
video soal p3k teknis
soal wawancara pppk bidan
youtube soal pppk
youtube soal p3k
youtube soal p3k 2021
soal pppk kebidanan 2022
soal p3k bidan 2021
soal pppk kebidanan 2021
contoh soal pppk guru bimbingan konseling
bentuk soal pppk
bobot soal pppk
soal2 ukom bidan
cara cek lulus ukom bidan
standar kelulusan ukom bidan
ukom bidan online
buku ukom bidan 2020
uji kompetensi bidan terbaru
panduan ukom bidan 2020
buku ukom bidan 2019
panduan ukom bidan 2021
ujian ukom kebidanan
ukombidan
ukom kebidanan 2020
biaya ukom bidan 2021
ukom profesi bidan 2021
ukom retaker bidan
ukom d3 kebidanan
ukom bidan d3 2020
ukom bidan kemendikbud
ukom retaker bidan adalah
ukom kebidanan
retaker ukom bidan
modul ukom bidan 2021
ukom bidan 2020
uji kompetensi bidan
pendaftaran ukom bidan 2021
ukom bidan 2021
pengumuman ukom bidan 2020
pengumuman ukom bidan 2021
ukom bidan
0 Comments