Definisi
Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam darahnya kurang dari 12 gr%
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II
Gejala anemia pada kehamilan
- Ibu mengeluh cepat lelah
- Sering pusing
- Mata berkunang-kunang
- Malaise
- Lidah
- Nafsu makan turun (anoreksia)
- Konsentrasi hilang
- Nafas pendek (pada anemia parah)
- Keluhan mual muntah lebih hebat pada hamil muda.
Klasifikasi
1. Anemia Defisiensi Besi
- Kekurangan zat besi dalam darah
- Pengobatannya : pemberian tablet besi.
- Terapi oral (preparat besi y/I fero sulfat, fero g onat atau Na-fero bisirat)
- Terapi Parenteral (ferum dextran sebanyak 1000 mg (20 mg) intravena atau 2 x 10 ml/ IM)
- Penegakan diagnose
- Anamnesa
- Pemeriksaan HB :
- Hb 11 gr% : Tidak anemia
- Hb 9-10 gr% : Anemia ringan
- Hb 7 – 8 gr%: Anemia sedang
- Hb < 7 gr% : Anemia berat
2. Anemia Megaloblastik
Anemia yang disebabkan oleh karena kekurangan asam folik
Pengobatannya:
- Asam folik 15 – 30 mg per hari
- Vitamin B12 3 X 1 tablet per hari
- Sulfas ferosus 3 X 1 tablet per hari
Pada kasus berat dan pengobatan per oral hasilnya lamban sehingga dapat diberikan transfusi darah.
3. Anemia Hipoplastik
anemia yang disebabkan oleh hipofungsi sumsum tulang, membentuk sel darah merah baru. Pemeriksaan penunjang : lab darah tepi lengkap, pemeriksaan fungsi ekternal dan pemeriksaan retikulosi.
4. Anemia Hemolitik
Anemia yang disebabkan penghancuran atau pemecahan sel darah merah yang lebih cepat dari pembuatannya. Pengobatannya tergantung penyebabnya. Jika infeksi maka infeksinya diberantas dan diberikan obat-obat penambah darah. Transfusi darah berulang dapat membantu penderita ini.
Efek Anemia Pada Ibu Hamil, Bersalin Dan Nifas
Ibu hamil Trimester I : Abortus, Missed Abortus dan kelainan kongenital.
Kehamilan trimester II : Persalinan prematur, perdarahan antepartum, gangguan pertumbuhan janin dalam rahim, asfiksia intrauteri n kematian, BBLR, gestosis dan mudah terkena infeksi, IQ rendah dan bahkan bisa mengakibatkan kematian.
Saat inpartu : gangguan his baik primer maupun sekunder, janin akan lahir dengan anemia, dan persalinan dengan tindakan yang disebabkan karena ibu cepat lelah.
Saat post partum anemia : atonia uteri, retensio placenta, per aan sukar sembuh, mudah terjadi febris puerpuralis dan gangguan involusio uteri.
Pada kehamilan dengan anemia :
1. Defisiensi Besi
2. Megaloblastik
3. Hemolitik
4. Hipoplastik
1. Anemia Defisiensi Besi
Pengertian
Anemia dalam kehamilan karena kekurangan zat besi.
Kebutuhan zat besi pada wanita hamil
Wanita memerlukan zat besi lebih tinggi dari laki-laki karena terjadi perdarahan menstruasi sebanyak 50-80 cc/bulan dan kehilangan zat besi sebesar 30-40 mg. Disamping itu kehamilan memerlukan tambahan zat besi pembentuk a sel darah merah janin dan plasenta.Penegakan diagnosa anemia kehamilan dilakukan pada awal anamnese didapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang, mual muntah lebih hebat pada kehamilan muda.
Klasifikasi anemia:
HB 11 gr % : Tidak anemia
9-10 gr % : Anemia ringan / Pseudoenemia
7-8 gr % : Anemia sedang
< 7 gr % : Anemia berat
Pemeriksaan darah minimal 2x selama kehamilan dan pemberian Fe sebanyak 90 tablet
Pengaruh anemia terhadap kehamilan dan janin
1. Bahaya kehamilan
- Abortus
- Prematur
- Mudah terjadi infeksi
- Hiperemesis gravidarum
- Perdarahan antepartum
- KPADA
2. Saat persalinan
- Gangguan His
- Kala I dan Kala II lama
- Atonia uteri
- Retensio plasenta
- HPP
3. Kala nifas
- Infeksi puerperium
- ASI berkurang
- Anemia kala nifas
4. Bahaya terhadap janin
- Abortus
- Prematur
- Bayi mudah terkena infeksi
- BBLR
- Kelainan kongenital
- IQ rendah
2. Anemia Megaloblastik
Penyebab
Kekurangan asam folik, jarang sekali akibat kekurangan vit B 12
Pencegahan
Umumnya asam folat diberiakan secara ruteri in
Therapi
- Asam folik 15-30 mg perhari
- Vit B12 3x1 tab/hr
- SF 3x1 tab/hr
- Pada kasus berat dan pengobatan oral tidak berhasil dapat diberi transfusi darah
3. Anemia Hemolitik
Penyebab
Penghancuran sel darah merah yang lebih cepat dari pembentuk annya. Disebabkan:
- Faktor intrakorpuskuler : Pada anemia hemilitik herediter, talasemia, anemia sicle (sabit ), hemoglobinopati
- Faktor ekstrakorpuskuler : Malaria, sepsis, keracunan zat logam danm dapat beserta obat-obatan
Pencegahan Anemia
- Menjaga tetap sehat dan diet beragam:
- Makan makanan kaya zat besi termasuk daging merah, ikan dan daging unggas, kacang-kacangan, sereal diperkaya nutrisi, dan sayuran hijau daun
- Makan makanan kaya vitamin C ( buah dan sayuran) membantu penyerapan zat besi
- Hindari makanan yang menghambat penyerapan zat besi seperti sereal tidak mengandung nutrisi seperti tepung terigu, oatmeal, teh, kopi, coklat dan kalsium
- Cuci tangan dengan sabun dan air bersih. Gunakan toilet yang bersih
0 Comments