Metode mukosa serviks atau ovulasi billings ini dikembangkan oleh Drs. John, Evelyn Billings dan Fr Maurice Catarinich di Melbourne, Australia kemudian menyebar ke seluruh dunia. Metode ini tidak menggunakan obat atau alat sehingga dapat diterima oleh pasangan taat agama dan budaya yang berpantang dengan kontrasepsi modern.
Metode mukosa serviks atau metode ovulasi merupakan metode keluarga berencana alamiah (KBA) dengan cara mengenali masa subur dari siklus menstruasi dengan mengamati lendir serviks dan perubahan rasa pada vulva menjelang hari-hari ovulasi.
Metode KB Sederhana tanpa alat yang lain : metode kalender, metode suhu basal, metode lendir serviks, koitus interuptus, metode amenorhoe laktasi
Esensi Metode Mukosa
Serviks Lendir/mukosa seviks adalah lendir yang dihasilkan oleh aktivitas biosintesis sel sekretori serviks dan mengandung tiga komponen penting.
- Molekul lender.
- Air.
- Senyawa kimia dan biokimia (natrium klorida, rantai protein, enzim, dll).
Ovulasi adalah pelepasan sel telur/ovum yang matang dari ovarium/indung telur. Pada saat menjelang ovulasi, lendir leher rahim akan mengalir dari vagina bila wanita sedang berdiri atau berjalan. Ovulasi hanya terjadi pada satu hari di setiap siklus dan sel telur akan hidup 12-24 jam, kecuali dibuahi sel sperma.
Oleh karena itu, lendir pada masa subur berperan menjaga kelangsungan hidup sperma selama 3-5 hari. Pengamatan lendir serviks dapat dilakukan dengan:
- Merasakan perubahan rasa pada vulva sepanjang hari.
- Melihat langsung lendir pada waktu tertentu.
Pola Subur adalah pola yang terus berubah, sedangkan Pola Dasar Tidak Subur adalah pola yang sama sekali tidak berubah. Kedua pola ini mengikuti hormon yang mengontrol kelangsungan hidup sperma dan konsepsi/pembuahan. Dengan demikian, akan memberikan informasi yang bisa diandalkan untuk mendapatkan atau menunda kehamilan.
Manfaat
Metode mukosa serviks bermanfaat untuk mencegah kehamilan yaitu dengan berpantang senggama pada masa subur. Selain itu, metode ini juga bermanfaat bagi wanita yang menginginkan kehamilan.
Efektifitas
Keberhasilan metode ovulasi billings ini tergantung pada instruksi yang tepat, pemahaman yang benar, keakuratan dalam pengamatan, dan pencatatan lendir serviks, serta motivasi dan kerjasama dari pasangan dalam mengaplikasikannya.
Angka kegagalan dari metode mukosa serviks sekitar 3-4 perempuan per 100 perempuan per tahun. Teori lain juga mengatakan, apabila petunjuk metode mukosa serviks atau ovulasi billings ini digunakan dengan benar maka keberhasilan dalam mencegah kehamilan 99 persen.
Kelebihan
Metode mukosa serviks ini memiliki kelebihan, antara lain:
- Mudah digunakan.
- Tidak memerlukan biaya.
- Metode mukosa serviks merupakan metode keluarga berencana alami lain yang mengamati tanda-tanda kesuburan.
Keterbatasan
Sebagai metode keluarga berencana alami, metode mukosa serviks ini memiliki keterbatasan. Keterbatasan tersebut antara lain:
- Tidak efektif bila digunakan sendiri, sebaiknya dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain (misal metode simptothermal).
- Tidak cocok untuk wanita yang tidak menyukai menyentuh alat kelaminnya.
- Wanita yang memiliki infeksi saluran reproduksi dapat mengaburkan tanda-tanda kesuburan.
- Wanita yang menghasilkan sedikit lendir.
Metode KB Sederhana tanpa alat yang lain : metode kalender, metode suhu basal, metode lendir serviks, koitus interuptus, metode amenorhoe laktasi
Hal yang Mempengaruhi Pola Lendir Serviks Pola lendir serviks pada wanita dapat dipengaruhi hal-hal berikut:
- Menyusui.
- Operasi serviks dengan cryotherapy atau electrocautery.
- Penggunaan produk kesehatan wanita yang dimasukkan dalam alat reproduksi.
- Perimenopause.
- Penggunaan kontrasepsi hormonal termasuk kontrasepsi darurat.
- Spermisida.
- Infeksi penyakit menular seksual.
- Terkena vaginitis.
Instruksi kepada Pengguna/Klien
Petunjuk bagi pengguna metode ovulasi adalah sebagai berikut.
- Cara mengenali masa subur dengan memantau lendir serviks yang keluar dari vagina. Pengamatan dilakukan sepanjang hari dan dicatat pada malam harinya.
- Periksa lendir dengan jari tangan atau tisu di luar vagina dan perhatikan perubahan perasaan kering-basah. Tidak dianjurkan untuk periksa ke dalam vagina.
- Pengguna metode ovulasi harus mengenali pola kesuburan dan pola dasar ketidaksuburan.
- Pasangan dianjurkan tidak melakukan hubungan seksual paling tidak selama satu siklus. Hal ini bertujuan untuk mengetahui jenis lendir normal atau pola kesuburan maupun pola dasar tidak subur.
- Selama hari-hari kering (tidak ada lendir) setelah menstruasi, senggama tergolong aman pada dua hari setelah menstruasi.
- Lendir basah, jernih, licin dan elastis menunjukkan masa subur (pantang bersenggama). Lendir kental, keruh, kekuningan dan lengket menunjukkan masa tidak subur.
- Berikan tanda (x) pada hari terakhir adanya lendir bening, licin dan elastis. Ini merupakan hari puncak dalam periode subur (fase paling subur).
- Pantang senggama dilanjutkan hingga tiga hari setelah puncak subur. Hal ini untuk menghindari terjadinya pembuahan.
- Periode tak subur dimulai pada hari kering lendir, empat hari setelah puncak hari subur sehingga senggama dapat dilakukan hingga datang haid berikutnya.
Contoh Kode yang Dipakai untuk Mencatat Kesuburan
Pakai tanda * atau merah untuk menandakan perdarahan (haid). Pakai huruf K atau hijau untuk menandakan perasaan kering. Gambar suatu tanda L dalam lingkaran atau biarkan kosong untuk memperlihatkan lendir subur yang basah, jernih, licin dan mulur. Pakai huruf L atau warna kuning untuk memperlihatkan lendir tak subur yang kental, putih, keruh dan lengket.
0 Comments