A. Perbedaan Informasi Kesehatan dan Komunikasi Kesehatan.
Informasi Kesehatan berkaitan dengan metode
untuk mengumpulkan, menyusun dan mempresentasikan informasi kesehatan,
sedangkan komunikasi kesehatan merupakan cara untuk memandang, menggabungkan,
dan menggunakan informasi untuk membuat sebuah keputusan. (Public Health,
2009).Dengan demikian, kedua konsep ini tentang informasi dari sejak
dikumpulkan sampai dapat digunakan.
No. |
Pembeda |
Informasi
kesehatan |
Komunikasi
Kesehatan |
1. |
Definisi |
metode untuk mengumpulkan, menyusundan mempresentasikan
informasi kesehatan |
cara untuk menerjemahkan, menggabungkan, dan
menggunakan informasi untuk membuat sebuah keputusan dalam hal kesehatan |
2. |
Ruang Lingkup |
-
Mengumpulkan
data -
Menyusun
data -
Mempresentasikan
data |
- Mempresentasikan Data - Menerjemahkan data - Menggabungkan data - Membuat keputusan |
3. |
Tujuan |
Data yang akurat |
Umpan balik yang positif |
4. |
Fokus |
Informasi |
Transaksi |
5. |
Konsep |
Mengumpulkan Informasi |
Mengolah dan menyebarkan informasi |
Informasi Kesehatan,
Komunikasi Kesehatan dan arus informasi (Public Health, 2009)
B. Tipe Dasar Data Kesehatan Masyarakat
No. |
Tipe |
Contoh |
Manfaat |
Keuntungan/Kerugian |
1.
|
Satu kasus atau sedikit |
Laporan yang menyatakan satu atau beberapa kasus, seperti SARS, anthrax,
mad cow disease dan penyakit lainnya. |
Penanda untuk penyakit barudan menjadi peringatan untuk wilayah
penyebarannya. |
Bermanfaat untuk hal yang tidak biasa dan kondisi baru. / Memerlukan perhatian dokter dan harus cepat dilakukan penyebaran
informasinya |
|
Data statistic dan laporan penyakit |
Data Statistik penting : kematian, kelahiran, perkawinan, perceraian,
laporan tentang penyakit menular dan tidak menular |
Memerlukan pengacara : terkadang terdapat hukuman jika status kelahiran
dan kematian tidak memenuhi dalam menentukan sebuah penyebab penyakit, |
Data statistic sangat lengkap karena factor social dan keuangan / laporan
penyakit lebih dipercaya ketika sebuah institusi yng melaporkan dibanding
dengan laporan individu, sering terlambat dalam melaporkan data |
|
Surveys-sampling |
National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES), Behavioral
Risk Factor Surveillance System (BRFSS) |
Menggambarkan kesimpulan mengenai garis besar populasi dan subgroup yang
diwakilkan oleh sample |
Penyelenggaraan survey yang baik menghasilkan kesimpulan yang
nenggambarkan tentang populasi yang lebih besar / Sering terlambat dalam melaporkan data |
|
Laporan Mandiri |
Monitoring efek samping obat dan vaksin menurut laporan orang-orang yang
telah menggunakannya |
Mungkin membantu mengidentifikasi hal yang tidak dikenal atau event yang
tidak biasa. |
Bermanfaat ketika kejadian yang tidak biasa mengikuti penggunaan obat
atau vaksin / cenderung tidak lengkap,
sulit untuk mengevaluasi maksud karena prosess pelaporan yang selektif |
|
System pengamatan |
Memonitor influenza untuk mengidentifikasi awal terjangkitnya dan
perubahan tipe virus |
Peringatan dini atau peringatan sebelum terjadi kejadian yang tidak
dikenali |
Dapat digunakan untuk ‘real time’ monitoring, / membutuuhkan pengetahuan
yang mendalam tentang pola penyakit dan menggunakan pelayanan untuk
perkembanganny |
|
Pengawasan sindrom |
Menggunakan pola gejala seperti sakit kepala, batuk/demam atau gejala
gastrointestinal untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit baru. |
Memungkinkan untuk mendeteksi perubahan yang tidak terprediksi, seperti
bioterorisme atau wabah baru yang terjadi karena gejala yang sama |
Mungkin bermanfaat untuk peringatan awal meskipun tidak ada penyakit yang
terdiagnosa / tidak ada penyakit yang terdiagnosa dan ada kemungkinan salah |
C. Ukuran yang menggambarkan status kesehatan masyarakat dan populasi.
Status
kesehatan masyarkat dapat digambarkan dengan dua ukuran menurut Riegelman
(2009) yaitu angka kematian bayi dan harapan hidup. Angka kematian bayi
memperkirakan tingkat kematian bayi pada tahun pertama kehidupan. Tahun pertama
kehidupan memiliki makna yaitu angka kematian bayi diukur dengan banyaknya anak
yang meninggal pada usia 0 sampai 1 tahun dalam tahun tertentu yang
dibandingkan dengan jumlah kelahiran hidup pada tahun yang sama.
Angka
kematian bayi dijadikan pengukuran karena menggambarkan keadaan sosial dan
ekonomi masyarakat. Angka kematian bayi dapat digunakan untuk mengembangkan
perencanaan dalam mengurangi angka kematian bayi. Perencanaan untuk mengurangi
kematian bayi pada usia bulan pertama akan berbeda dengan usia bayi setelah
satu bulan. Hal tersebut karena, kematian bayi pada usia bulan pertama biasa
disebabkan faktor-faktor yang dibawa anak sejak lahir yaitu diperoleh dari
orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan. Sehingga
penanganan yang dilakukan ialah yang bersangkutan dengan program pelayanan
kesehatan Ibu hamil, misalnya program pemberian pil besi dan suntikan anti
tetanus. Sedangkan untuk kematian bayi pada usia lebih dari satu bulan hingga
menjelang satu tahun banyak disebabkan oleh faktor lingkungan sehingga dapat
dilakukan pengembangan dengan program imunisasi, serta program-program
pencegahan penyakit menular pada anak-anak, program penerangan tentang gizi dan
pemberian makanan sehat untuk anak dibawah usia 5 tahun. Pengukuran status
kesehatan pada anak belum digabungkan dengan masalah kecacatan, karena
pengukuran ini mengasumsikan bahwa kecacatan bukanlah faktor utama dikalangan
anak-anak.
Harapan
hidup telah digunakan untuk mengukur kesehatan secara keseluruhan dari populasi
menggunakan angka kemungkinan (probabilliitas) pada setiap tahun kehidupan.
Pengukuran harapan ini menjadi andalan dalam pengukuran kesehatan di abad ke
20. Harapan hidup adalah umur rata-rata seseorang untuk dapat hidup terus
menerus dalam menghadapi risiko kematian yang terdapat di masyarakat pada waktu
tertentu. Terdapat beberapa indikator harapan hidup yang sering dipergunakan
untuk mengukur status kesehatan atau keadaan sosial ekonomi suatu negara.
Sebagai contoh, harapan hidup suatu negara maju mungkin 80 tahun. Kemudian
mungkin pada tahun 1900, harapan hidup di negara yang sama hanya 50 tahun. Pada
tahun 2020, diharapkan mungkin sampai 85 tahun. Dengan demikian, hal tersebut
memungkinkan kita untuk membuat perbandingan antara negara dengan negara lain
dari waktu ke waktu.
D. Perbedaan HALE dan DALY
Pada saat ini, terdapat langkah-langkah
dalam mengukur populasi kesehatan atau disebut juga Summary Measures of
Population Health (SMPH) yang dikembangkan oleh WHO.Ini adalah indikator
yang disusun dengan menggunakan data pada mortalitas dan kesehatan.SMPH sebagai
indikator derajat kesehatan pada populasi. Kriteria:
- Mampu merefleksikan perubahan seperti insiden, prevalens, derajat kegawatan dan mortalitas
- Memungkinkan hasilnya dikomunikasikan ke pihak terkait, seperti pembuat kebijakan, media dan publik – Dapat digunakan pada cakupan yang luas (beda daerah, negara dengan sistem yang berbeda)
SMPH diklasifikasikan menjadi dua kelompok
yaitu; health expectancy indicators dan health gap
indicators.Health-Adjusted Life Expectancy (HALE) adalah pengukuran yang
dikembangkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia yang mencoba untuk menangkap
perkiraan kesehatan yang lebih lengkap daripada tingkat harapan hidup standar.
HALE memperkirakan jumlah tahun sehat individu diharapkan untuk hidup saat
lahir dengan mengurangkan tahun sakit - tertimbang menurut keparahan - dari
harapan hidup keseluruhan. HALE juga dihitung pada usia 65 untuk memberikan
pengukuran kualitas hidup lansia. Dengan bergerak di luar data kematian, HALE
dimaksudkan untuk mengukur tidak hanya berapa lama orang hidup, tetapi kualitas
kesehatan mereka melalui hidup mereka.
Health gap indicators yang telah
banyak diketahui adalah Disability Adjusted Health Year (DALY). DALY merefleksikan
jumlah usia pada saat sakit dan jumlah tahun yang dihabiskan dalam kesehatan
yang buruk dan jumlah tahun yang hilang karena kematian prematur.Selain itu,
angka HALE dihitung menggunakan data DALY, menggunakan prevalensi masing-masing
penyakit dan kecacatan berat terkait untuk memperkirakan rata-rata kualitas
hidup per kelompok usia. Sedangkan DALY dihitung dengan mengukur angka kematian
prematur dan jumlah tahun hidup yang hilang.
HALE |
DALY |
Estimasi rata-rata harapan
hidup seseorang pada kondisi kesehatan tertentu |
Mengukur perbedaan aktual dari
derajat kesehatan populasi |
Ukuran ringkasan tingkat
kesehatan yang dicapai oleh populasi. |
Mengukur beban penyakit dan efektivitas intervensi
kesehatan |
Menghitung jumlah harapan
hidup seseorang selama kesehatan yang baik |
Menghitung jumlah tahun yang dihabiskan dalam
kesehatan yang buruk |
Bergerak diluar data kematian |
Menggunakan angka kematian |
E. Upaya untuk menjamin Informasi Kesehatan.
Memiliki
informasi saja tidak cukup. Sebuah peran kunci dan alat penting kesehatan
masyarakat adalah untuk secara efektif menyajikan informasi dengan cara yang
memiliki fungsi sebagai dasar untuk memahami dan pengambilan keputusan. Masalah
presentasi informasi semakin penting dan semakin kompleks. Mereka membutuhkan
studi dari berbagai disiplin ilmu dari media massa, komputer grafis, dan
statistik. Informasi kesehatan masyarakat sering disajikan sebagai grafis.
Grafis membuat gambar dalam pikiran kita tentang apa yang terjadi dan gambar
benar-benar bernilai seribu kata. Presentasi grafis dapat secara akurat
menginformasikan, tetapi mereka juga dapat menyesatkan kita dalam berbagai
cara. Penyajian akurat dari informasi visual telah menjadi sebuah seni, serta
ilmu yang layak untuk mendapatkan perhatian dari semua orang yang menggunakan
informasi.
Masalah
kualitas adalah kunci untuk penyajian informasi.Internet semakin menjadi sumber
utama informasi kesehatan masyarakat bagi pengguna.Jadi, ketika kita mengatasi
masalah kualitas, kita perlu memiliki seperangkat kriteria untuk menilai
kualitas informasi yang disajikan di internet. Sebelum mengandalkan situs web
untuk informasi kesehatan, anda harus menanyakan pertanyaan kunci diri.
Pertanyaan ini dirangkum dalam tabel 1.
Penyajian
data dapat dilihat sebagai akhir informatika kesehatan, tetapi juga awal
komunikasi kesehatan. Bahkan penyajian data yang paling akurat tidak
memberitahu kita bagaimana data akan dirasakan oleh pengguna. Mari kita lihat
komponen berkembang pesat komunikasi kesehatan yang berhubungan dengan
bagaimana kita memandang informasi.
Tabel 1.
Kualitas Standar Untuk Informasi Kesehatan di Internet |
|
Kriteria |
Pertanyaan |
Secara
keseluruhan kualitas situs |
Apakah
tujuan situs yang jelas? Apakah situs
mudah dinavigasi? Apakah
sponsor situs diidentifikasi dengan jelas? Apakah iklan
dan penjualan terpisah dari informasi kesehatan? |
Penulis |
Apakah
penulis informasi diidentifikasi dengan jelas? Apakah
penulis memiliki kredensial kesehatan? Apakah
informasi kontak yang disediakan? |
Informasi |
Apakah situs
mendapatkan informasi dari sumber terpercaya? Apakah
informasi berguna dan mudah dimengerti? Apakah mudah
untuk membedakan antara fakta dan opini? |
Relevansi
Ketepatan Waktu |
Apakah ada
jawaban untuk pertanyaan spesifik Anda? Dapatkah
Anda memberitahu ketika informasi itu ditulis? Apakah itu
saat ini? |
Link |
Apakah link
internal bekerja? Apakah ada
link ke situs terkait untuk informasi lebih lanjut? |
Keleluasan
Pribadi |
Apakah
privasi Anda dilindungi? Anda dapat
mencari informasi tanpa memberikan informasi tentang diri Anda? |
F. Dampak atau Efek Terhadap Persepsi Seseorang Ketika Menerima Informasi Kesehatan
Menurut buku Public Health 101 terdapat 3
dampak atau efek yang sangat
mempengaruhi persepsi seseorang dalam menyerap informasi kesehatan. Efek yang
yang pertama adalah efek ketakutan yang adalahketakutan terhadap bahaya yang
dapat dilihat dan memiliki konsekuensi yang dikhawatirkan.Efek ketakutan juga
dapat ditimbulkan oleh potensi peristiwa bencana.
Efek yang dua adalah efek yang belum
diketahui.Tingkat kualitas dari sebuah kasus mengenai potensi bahaya atau
manfaat dapat mempengaruhi bagaimana kita memandang data dan menerjemahkannya
untuk situasi kita sendiri. Semakin
sering kita dengar mengenai suatu masalah kesehatan maka hal tersebut akan
mempengaruhi persepsi kita dalam menyikapi hal tersebut. Contohnya : mengetahui
teman atau saudara yang meninggal karena kanker paru-paru dapat mempengaruhi
bagaimana kita memandang informasi tentang bahaya merokok.
Efek yang ketiga adalah efek yang tidak
terkontrol.Kita sering menganggap bahaya yang kita anggap dalam kontrol kami
kurang mengancam dari orang-orang yang kita anggap di luar kendali
kita.Tabrakan mobil misalnya, sering dipandang kurang berbahaya daripada
kecelakaan pesawat, meskipun fakta bahwa statistik menunjukkan bahwa perjalanan
udara komersial jauh lebih aman daripada perjalanan dengan mobil.
Cara pandang mengenai bahaya dan manfaat perlu dipertimbangkan bersama jika
kita akan menyampaikan informasi untuk membuat keputusan. Tidak semua
orang merasakan bahaya dan manfaat dengan cara yang sama. Pemilihan metode yang
tepat dan akurat perlu dilakukan.Salah satu pendekatan untuk mengatasi persepsi
informasi yang berbeda adalah dengan menggunakan metode yang dikenal yaitu analisis
keputusan.Analisis keputusan bergantung pada kemampuan pengolahan informasi
yang luas dari komputer untuk menggabungkan informasi tentang manfaat dan
bahaya untuk mencapai keputusan kuantitatif.
G. Keterkaitan antara informasi kesehatan dengan pengambilan keputusan kesehatan.
Ada 2 pertanyaan kunci yang bisa digunakan
untuk memahami bagaimana kita menggunakan informasi kesehatan untuk membuat
keputusan kesehatan.
1.
Bagaimana
‘sikap berani mengambil resiko’ yang kita milikidapat mempengaruhi cara kita dalam
membuat keputusan?
2.
Bagaimanamemasukkan
informasi kedalam keputusan kita?
Ada banyak sikap yang bisa mempengaruhi
cara kita dalam membuat keputusan. Salah satu yang terpenting adalah yang
diketahui sebagai ‘sikap berani mengambil resiko’.
Ada 3 pendekatan dasar untuk membuat
keputusan klinis: pendekatan penginformasian keputusan, informed consent, dan mengambil keputusan bersama.
1.Inform of decision: pendekatan ‘menginformasikan keputusan’ menyiratkan bahwa dokter memiliki semua informasi penting dan dapat membuat keputusan terbaik untuk kepentingan pasien. Peran dokter kemudian hanya untuk menginformasikan
kepada pasien tentang apa yang perlu dilakukan, meresepkan pengobatan, dan
menuliskan anjuran/perintah. Pada suatu waktu pendekatan Inform of decision digunakan sebagai standar praktek kedokteran.
Keputusan untuk melakukan banyak tes dan menerima berbagai obat masih sering
dilakukan dengan pendekatan inform of
decision.
2.Informed consent: bersandar pada prinsip bahwa pada akhirnya pasien perlu untuk memberikan izin atau persetujuan mereka sebelum intervensi besar,
seperti operasi, radiasi, atau kemoterapi dapat dilakukan. Informed consent dapat ditulis, diucapkan, atau tersirat. Secara klinis,
informed consent menyiratkan bhwa individu memiliki hak untuk mengetahui apa
yang akan dilakukan, mengapa itu akan dilakukan, dan apa manfaat dan kerugian yang akan didapat.
Pasien memiliki hak untuk mengajukan pertanyaan, termasuk menanyakan tentang ketersediaan pilihan lain. Informed
consent tidak berarti bahwa semua
kemungkinan opsi dijelaskan kepada pasien, tetapi tidak berarti juga bahwa
seorang dokter membuat rekomendasi untuk intervensi tertentu.
3.
Shared decision making: dalam pendekatan ini pekerjaan dokter adalah untuk memberikan informasi kepada pasien yang dapat
digunakan pasien untuk membuat keputusan. Hal initermasuk langsung memberikan
informasi kepada pasien, memberikan konsultasi, atau merujuk pasien ke
sumber-sumber informasi yang sering terdapat di internet. Pengambilan keputusan
bersama menempatkan beban yang jauh lebih besar pada pasien untuk mencari,
memahami, dan menggunakan informasi yang diberikan. Dengan pendekatan
ini,dokter tidak diharuskan untuk memberikan rekomendasi atau intervensi tertentu, meskipun pasien bebas untuk meminta pendapat dokter.
Jadi dengan menggunakan 3 pendekatan tersebut pasien dapat mengetahui informasi apa saja yang yang terkait dengan kesehatan ataupun penyakitnya, sehingga pasien bisa mengambil resiko untuk mengambil keputusan kesehatan bagi dirinya ataupun keluarga.
Selain itu, Informatika kesehatan dan komunikasi kesehatan adalah alat kunci untuk kesehatan populasi. Dengan melihat isu-isu penting yang berkaitan dengan masing-masing masalah. Dalam hal mengambil keputusan bagi kesehatan masyarakat dibutuhkan data kesehatan masyarakat dan informasi yang dikumpulkan, yang kemudian informasi atau data tersebut disusun, disajikan, dirasakan, dikombinasikan, dan kemudian dapat digunakan dalam pengambilan keputusan tentang prioritas masalah dan solusi atau pemecahan masalah yang akan diambil.
0 Comments