Lima Benang Merah dalam Persalinan
Ada
lima aspek dasar atau Lima Benang Merah, yang penting dan saling terkait dalam
asuhan persalinan yang bersih dan aman. Berbagai aspek tersebut melekat pada
setiap persalinan, baik normal maupun patologis. Lima Benang Merah tersebut
adalah :
(1) Membuat Keputusan Klinik
Membuat keputusan merupakan proses yang menentukan untuk
menyelesaikan masalah dan menentukan asuhan yang diperlukan oleh pasien.
Keputusan itu harus akurat, komprehensif dan aman, baik bagi pasien dan
keluarganya maupun petugas yang memberikan pertolongan.
Tujuan langkah
dalam membuat keputusan klinik :
a)
Pengumpulan data utama dan relevan untuk membuat
keputusan
b)
Menginterpretasikan data dan mengidentifikasi masalah
c)
Membuat diagnosa atau menentukan masalah yang terjadi
dihadapi
d)
Menilai adanya kebutuhan dan kesiapan
(2) Asuhan sayang ibu
Asuhan sayang ibu dalam
proses persalinan
a) Panggil ibu sesuai dengan namanya, hargai dan perlakukan ibu sesuai martabatnya
b) Jelaskan semua asuhan dan perawatan kepada ibu sebelum memulai asuhan
c) Jelaskan proses persalinan
d) Anjurkan ibu untuk bertanya
e) Dengarkan dan tanggapi pertanyaan ibu
f) Berikan dukungan pada ibu
g) Anjurkan ibu untuk ditemani suami/keluarga
h) Ajarkan keluarga cara memperhatikan dan mendukung ibu
i)
Lakukan praktek pencegahan infeksi yang baik
j)
Hargai privasi ibu
k) Anjurkan ibu memilih posisi persalinan
l)
Anjurkan ibu untuk makan
dan minum
m) Hargai praktek tradisional yang tidak merugikan kesehatan ibu
n) Hindari tindakan berlebihan yang membahaykan ibu
o) Anjurkan ibu untuk memeluk bayinya sesegera mungkin
p) Membantu memulai IMD
q) Siapkan rencana rujukan (bila perlu)
r) Mempersiapkan persalinan dengan baik
(3) Pencegahan infeksi
Tindakan pencegahan infeksi
a)
Cuci tangan
b)
Memakai sarung tangan dan perlengkapan pelindung lainnya
c)
Menggunakan teknik asepsis atau aseptic
d)
Memproses alat bekaspakai
e)
Menangani peralatan tajam dengan aman
f)
Menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan
(4) Pencatatan ( Rekam Medik ) Asuhan Persalinan
Pencatatan (pendokumentasian) adalah bagian
penting dari proses membuat keputusan klinik karena memungkinkan penolong
persalinan untuk terus menerus memperhatikan asuhan yang diberikan selama
proses persalinan dan kelahiran bayi. Partograf adalah bagian terpenting dari proses pencatatan selama persalinan.Pencatatan rutin adalah penting karena :
a) Sebagai
alat bantu untuk membuat
keputusan klinik dan mengevaluasi kesesuaian dan keefektifan asuhan atau
perawatan, mengidentifikasi kesenjangan pada asuhan yang diberikan dan untuk
membuat perubahan dan peningkatan pada rencana asuhan atau perawatan.
b) Sebagai
tolak ukur keberhasilan dalam
proses membuat keputusan klinik.
c) Sebagai
catatan permanen tentang asuhan,
perawatan dan obat yang diberikan.
d) Dapat dibagikan di antara
para penolong persalinan sehingga lebih dari satu penolong persalinan akan
memberikan perhatian dan asuhan pada ibu atau bayi baru lahir.
e) Dapat mempermudah kelangsungan asuhan dari
satu kunjungan ke kunjungan berikutnya, dari satu penolong persalinan ke
penolong persalinan lainnya, atau dari seorang penolong persalinan ke fasilitas
kesehatan lainnya.
f) Dapat
digunakan untuk penelitian atau studi kasus.
g) Diperlukan
untuk memberi masukan data statistik nasional
dan daerah, termasuk catatan kematian dan kesakitan ibu atau bayi baru lahir.
Aspek – aspek penting dalam pencatatan
adalah :
a)
Tanggal dan waktu asuhan diberikan
b)
Identifikasi
penolong persalinan.
c)
Paraf
atau tanda tangan (dari penolong
persalinan) pada semua catatan.
d)
Mencakup informasi yang berkaitan secara tepat, dicatat dengan jelas dan dapat dibaca.
e)
Suatu sistem untuk memelihara catatan pasien sehingga selalu siap tersedia.
f)
Kerahasiaan
dokumen – dokumen medis.
Ibu harus diberikan salinan catatan (catatan klinik antenatal, dokumen – dokumen
rujukan, dan lain – lain) beserta panduan yang jelas mengenai :
(a)
Maksud dari dokumen – dokumen tersebut
(b)
Kapan harus dibawa
(c)
Kepada siapa harus diberikan
(d)
Bagaimana menyimpan dan mengamankannya, baik di rumah
atau selama perjalanan ke tempat rujukan.
Beberapa
hal yang perlu diingat :
(a)
Catat semua data,
hasil pemeriksaan, diagnosis, obat – obat, asuhan atau perawatan, dan lain –
lain
(b)
Jika tidak
dicatat, maka dapat dianggap bahwa asuhan tersebut tidak dilakukan
(c)
Pastikan setiap
partograf bagi setiap pasien diisi dengan lengkap dan benar (JNKP-KR,
2017)
(5) Rujukan
Jika ditemukan
suatu masalah dalam persalinan, sering kali sulit untuk melakukan upaya rujukan
dengan cepat, hal ini karena banyak faktor yang mempengaruhi. Penundaan dalam
membuat keputusan dan pengiriman ibu ke tempat rujukan akan menyebabkan
tertundanya ibu mendapat penatalaksanaan yang memadai, sehingga dapat
menyebabkan tingginya angka kematian ibu. Rujukan tepat waktu merupakan bagian
dari asuhan sayang ibu dan menunjang terwujudnya program Safe Motherhood . Di bawah ini merupakan akronim yang dapat di
gunakan petugas kesehatan dalam mengingat hal-hal penting dalam mempersiapkan
rujukan untuk ibu dan bayi :
a)
B (Bidan)
Pastikan bahwa ibu dan bayi baru lahir didampingi oleh
penolong persalianan yang kompeten untuk melaksanakan gawat darurat obstetri
dan BBL untuk dibawa ke fasilitas rujukan.
b)
A (Alat)
Bawa perlengkapan dan alat-alat untuk
asuhan persalinan, masa nifas, dan BBL(tambung suntik, selang iv, alat
resusitasi, dan lain-lain) bersama ibu ke tempat rujukan. Perlengkapan dan
bahan-bahan tersebut meungkin diperlukan jika ibu melahirkan dalam perjalanan
ke fasilitas rujukan.
c)
K (Keluarga)
Beritahu Ibu dan Keluarga mengenai
kondisi terakhir ibu dan bayi dan mengapa ibu dan bayi perlu dirujuk. Jelaskan
pada mereka alasan dan tujuan merujuk ibu ke fasilitas rujukan tersebut.
d)
S (Surat)
Berikan surat keterangan rujukan ke
tempat rujukan. Surat ini memberikan identifikasi mengenai ibu dan BBL cantumkan
alasan rujukan dan uraikan hasil penyakit, asuhan atau obat-obatan yang
diterima ibu dan BBL.
e)
O (obat)
Bawa obat-obat esensial pada saat
mengantar ibu ke fasilitas rujukan.
f)
K (Kendaraan)
Siapkan kendaraan uyang paling
memungkinkan untuk merujuk ibu dalam kondisi cukup nyaman.
g)
U (Uang)
Ingatkan keluarga untuk membawa uang
dalam jumlah yang cukup untuk membeli obat-obatan yang diperlukan dan
bahan-bahan kesehatan lainnya selama ibu dan bayi di fasilitas rujukan.
h)
Da (Darah dan Doa)
Persiapan darah baik dari anggota
keluarga maupun kerabat sebagai persiapan jika terjadi penyulit (JNPK-KR,
2017).
0 Comments