UNIVERSAL PRECAUTION PADA HIV/AIDS

RUANG LINGKUP

Ruang lingkup program PPI meliputi kewaspadaan isolasi, penerapan PPI terkait pelayanan kesehatan (Health Care Associated Infections/HAIs) berupa langkah yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya HAIs (bundles), surveilans HAIs, pendidikan dan pelatihan serta penggunaan anti mikroba yang bijak. Disamping itu, dilakukan monitoring melalui Infection Control Risk Assesment (ICRA), audit dan monitoring lainya secara berkala. Dalam pelaksanaan PPI, Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik, Praktik Mandiri wajib menerapkan seluruh program PPI sedangkan untuk fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, penerapan PPI disesuaikan dengan pelayanan yang di lakukan pada fasilitas pelayanan kesehatan tersebut.



UNIVERSAL PRECAUTION PADA KASUS HIV-AIDS

Universal Precaution adalah tindakan pengendalian infeksi oleh seluruh petugas kesehatan, untuk semua pasien, dimanapun, kapanpun. UP bertujuan mengendalikan infeksi secara konsisten serta mencegah penularan bagi petugas kesehatan dan pasien.

Ketika HIV/AIDS muncul pada tahun 1985, dibutuhkanlah suatu pedoman untuk melindungi petugas pelayanan kesehatan dari terinfeksi. Oleh karena penularannya termasuk Hepatitis C virus adalah melalui darah, maka disusunlah pedoman yang disebut Kewaspadaan Universal (Universal Precaution). Sejak diberlakukan dan diterapkan di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya, strategi baru ini telah dapat melindungi petugas pelayanan kesehatan (penularan dari pasien ke petugas) serta mencegah penularan dari pasien ke pasien dan dari petugas ke pasien. Individu yang terinfeksi HIV atau HCV tidak menunjukkan gejala penyakit atau terlihat sebagai layaknya seseorang yang terinfeksi, maka Kewaspadaan Universal di modifikasi agar dapat menjangkau seluruh orang (pasien, klien, pengunjung) yang datang ke fasilitas layanan kesehatan baik yang terinfeksi maupun yang tidak terinfeksi.

Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan bertujuan untuk melindungi pasien, petugas kesehatan, pengunjung yang menerima pelayanan kesehatanserta masyarakat dalam lingkungannya dengan cara memutus siklus penularan penyakit infeksi melalui kewaspadaan standar dan berdasarkan transmisi. Bagi pasien yang memerlukan isolasi, maka akan diterapkan kewaspadaan isolasi yang terdiri dari kewaspadaan standar dan kewaspadaan berdasarkan transmisi.

KEWASPADAAN STANDAR

Pada tahun 2007, CDC dan HICPAC merekomendasikan 11 (sebelas) komponen utama yang harus dilaksanakan dan dipatuhi dalam -18- kewaspadaan standar, yaitu kebersihan tangan, Alat Pelindung Diri (APD),dekontaminasi peralatan perawatan pasien,kesehatan lingkungan, pengelolaan limbah, penatalaksanaan linen, perlindungan kesehatan petugas, penempatan pasien, hygiene respirasi/etika batuk dan bersin, praktik menyuntik yang aman dan praktik lumbal pungsi yang aman.


1. KEBERSIHAN TANGAN


Kebersihan tangan dilakukan dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir bila tangan jelas kotor atau terkena cairan tubuh, atau menggunakan alkohol (alcohol-based handrubs) bila tangan tidak tampak kotor. Kuku petugas harus selalu bersih dan terpotong pendek, tanpa kuku palsu, tanpa memakai perhiasan cincin. 

Cuci tangan dengan sabun biasa/antimikroba dan bilas dengan air mengalir, dilakukan pada saat: 
  • Bila tangan tampak kotor, terkena kontak cairan tubuh pasien yaitu darah, cairan tubuh sekresi, ekskresi, kulit yang tidak utuh, ganti verband, walaupun telah memakai sarung tangan. 
  • Bila tangan beralih dari area tubuh yang terkontaminasi ke area lainnya yang bersih, walaupun pada pasien yang sama.





Indikasi kebersihan tangan: 

  • Sebelum kontak pasien; 
  • Sebelum tindakan aseptik; 
  • Setelah kontak darah dan cairan tubuh; 
  • Setelah kontak pasien; 
  • Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien 


Kriteria memilih antiseptik: 

  • Memiliki efek yang luas, menghambat atau merusak mikroorganisme secara luas (gram positif dan gram negative,virus lipofilik,bacillus dan tuberkulosis,fungiserta endospore) 
  • Efektifitas 
  • Kecepatan efektifitas awal 
  • Efek residu, aksi yang lama setelah pemakaian untuk meredam pertumbuhan 
  • Tidak menyebabkan iritasi kulit 
  • Tidak menyebabkan alergi Hasil yang ingin dicapai dalam kebersihan tangan adalah  mencegah agar tidak terjadi infeksi, kolonisasi pada pasien dan mencegah kontaminasi dari pasien ke lingkungan termasuk lingkungan kerja petugas.



2. ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam APD sebagai berikut:
  • Alat pelindung diri adalah pakaian khusus atau peralatan yang di pakai petugas untuk memproteksi diri dari bahaya fisik, kimia, biologi/bahan infeksius.
  • APD terdiri dari sarung tangan, masker/Respirator Partikulat, pelindung mata (goggle), perisai/pelindung wajah, kap penutup kepala, gaun pelindung/apron, sandal/sepatu tertutup (Sepatu Boot).
  • Tujuan Pemakaian APD adalah melindungi kulit dan membran mukosa dari resiko pajanan darah, cairan tubuh, sekret, ekskreta, kulit yang tidak utuh dan selaput lendir dari pasien ke petugas dan sebaliknya.
  • Indikasi penggunaan APD adalah jika melakukan tindakan yang memungkinkan tubuh atau membran mukosa terkena atau terpercik darah atau cairan tubuh atau kemungkinan pasien terkontaminasi dari petugas.
  • Melepas APD segera dilakukan jika tindakan sudah selesai di lakukan.
  • Tidak dibenarkan menggantung masker di leher, memakai sarung tangan sambil menulis dan menyentuh permukaan lingkungan.




JENIS-JENIS APD

a. Sarung tangan 

Terdapat tiga jenis sarung tangan, yaitu:

  1. Sarung tangan bedah (steril), dipakai sewaktu melakukan tindakan invasif atau pembedahan. 
  2. Sarung tangan pemeriksaan (bersih), dipakai untuk melindungi petugas pemberi pelayanan kesehatan sewaktu melakukan pemeriksaan atau pekerjaan rutin
  3. Sarung tangan rumah tangga, dipakai sewaktu memproses peralatan, menangani bahan-bahan terkontaminasi, dan sewaktu membersihkan permukaan yang terkontaminasi.

b. Masker

Masker digunakan untuk melindungi wajah dan membran mukosa mulut dari cipratan darah dan cairan tubuh dari pasien atau permukaan lingkungan udara yang kotor dan melindungi pasien atau permukaan lingkungan udara dari petugas pada saat batuk atau bersin. Masker yang di gunakan harus menutupi hidung dan mulut serta melakukan Fit Test (penekanan di bagian hidung).
Terdapat tiga jenis masker, yaitu:
  1. Masker bedah, untuk tindakan bedah atau mencegah penularan melalui droplet.
  2. Masker respiratorik, untuk mencegah penularan melalui airborne
  3. Masker rumah tangga, digunakan di bagian gizi atau dapur.

c. Gaun Pelindung

Gaun pelindung digunakan untuk melindungi baju petugas dari kemungkinan paparan atau percikan darah atau cairan tubuh, sekresi, ekskresi atau melindungi pasien dari paparan pakaian petugas pada tindakan steril.

Jenis-jenis gaun pelindung:
  • Gaun pelindung tidak kedap air
  • Gaun pelindung kedap air
  • Gaun steril
  • Gaun non steril


Indikasi penggunaan gaun pelindung Tindakan atau penanganan alat yang memungkinkan pencemaran atau kontaminasi pada pakaian petugas, seperti:
  • Membersihkan luka
  •  Tindakan drainase
  • Menuangkan cairan terkontaminasi kedalam lubang pembuangan atau WC/toilet
  • Menangani pasien perdarahan masif
  • Tindakan bedah
  • Perawatan gigi


d. Goggle dan perisai wajah

Harus terpasang dengan baik dan benar agar dapat melindungi wajah dan mata.
Tujuan pemakaian Goggle dan perisai wajah:
Melindungi mata dan wajah dari percikan darah, cairan tubuh, sekresi dan eksresi.
Indikasi
Pada saat tindakan operasi, pertolongan persalinan dan tindakan persalinan, tindakan perawatan gigi dan mulut, pencampuran B3 cair, pemulasaraan jenazah, penanganan linen terkontaminasidi laundry, di ruang dekontaminasi CSSD.

e. Sepatu pelindung

Tujuan pemakaian sepatu pelindung adalah melindung kaki petugas dari tumpahan/percikan darah atau cairan tubuh lainnya dan mencegah dari kemungkinan tusukan benda tajam atau kejatuhan alat kesehatan, sepatu tidak boleh berlubang agar berfungsi optimal.

Jenis sepatu pelindung seperti sepatu boot atau sepatu yang menutup seluruh permukaan kaki. Indikasi pemakaian sepatu pelindung:
  • Penanganan pemulasaraan jenazah
  • Penanganan limbah
  • Tindakan operasi
  • Pertolongan dan Tindakan persalinan
  • Penanganan linen
  • Pencucian peralatan di ruang gizi
  • Ruang dekontaminasi CSSD



f. Topi pelindung

Tujuan pemakaian topi pelindung adalah untuk mencegah jatuhnya mikroorganisme yang ada di rambut dan kulit kepala petugas terhadap alat-alat/daerah steril atau membran mukosa pasien dan juga sebaliknya untuk melindungi kepala/rambut petugas dari percikan darah atau cairan tubuh dari pasien.

Indikasi pemakaian topi pelindung:
  • Tindakan operasi
  • Pertolongan dan tindakan persalinan
  • Tindakan insersi CVL
  • Intubasi Trachea
  • Penghisapan lendir massive
  • Pembersihan peralatan kesehatan


3.     DEKONTAMINASI PERALATAN PERAWATAN PASIEN

Dalam dekontaminasi peralatan perawatan pasien dilakukan penatalaksanaan peralatan bekas pakai perawatan pasien yang terkontaminasi darah atau cairan tubuh (pre-cleaning, cleaning, disinfeksi, dan sterilisasi) sesuai Standar Prosedur Operasional (SPO) sebagai berikut:

  • Rendam peralatan bekas pakai dalam air dan detergen atau enzyme lalu dibersihkan dengan menggunakan spons sebelum dilakukan disinfeksi tingkat tinggi (DTT) atau sterilisasi.
  • Peralatan yang telah dipakai untuk pasien infeksius harus didekontaminasi terlebih dulu sebelum digunakan untuk pasien lainnya.
  • Pastikan peralatan sekali pakai dibuang dan dimusnahkan sesuai prinsip  pembuangan sampah dan limbah yang benar. Hal ini juga berlaku untuk alat yang dipakai berulang, jika akan dibuang.
  • Untuk alat bekas pakai yang akan di pakai ulang, setelah dibersihkan dengan menggunakan spons, di DTT dengan klorin 0,5% selama 10 menit.
  • Peralatan nonkritikal yang terkontaminasi, dapat didisinfeksi menggunakan alkohol 70%. Peralatan semikritikal didisinfeksi atau disterilisasi, sedangkan peralatan kritikal harus didisinfeksi dan disterilisasi.
  • Untuk peralatan yang besar seperti USG dan X-Ray, dapat didekontaminasi permukaannya setelah digunakan di ruangan isolasi.






4.     PENGENDALIAN LINGKUNGAN

Pengendalian lingkungan di fasilitas pelayanan kesehatan, antara lain berupa upaya perbaikan kualitas udara, kualitas air, dan permukaan lingkungan, serta desain dan konstruksi bangunan, dilakukan untuk mencegah transmisi mikroorganisme kepada pasien, petugas dan pengunjung.

Kualitas Udara


Tidak dianjurkan melakukan fogging dan sinar ultraviolet untuk kebersihan udara, kecuali dry mist dengan H2O2 dan penggunaan sinar UV untuk terminal dekontaminasi ruangan pasien dengan infeksi yang ditransmisikan melalui air borne. Diperlukan pembatasan jumlah personil di ruangan dan ventilasi yang memadai. Tidak direkomendasikan melakukan kultur permukaan lingkungan secara rutin kecuali bila ada outbreak atau renovasi/pembangunan gedung baru.

Kualitas air


Seluruh persyaratan kualitas air bersih harus dipenuhi baik menyangkut bau, rasa, warna dan susunan kimianya termasuk debitnya sesuai ketentuan peraturan perundangan mengenai syarat-syarat dan pengawasan kualitas air minum dan mengenai persyaratan kualitas air minum. Kehandalan penyaluran air bersih ke seluruh ruangan dan gedung perlu memperhatikan :

  1. Sistem Jaringan. Diusahakan ruangan yang membutuhkan air yang bersih menggunakan jaringan yang handal. Alternatif dengan 2 saluran, salah satu di antaranya adalah saluran cadangan.
  2. Sistem Stop Kran dan Valve.
  • Permukaan lingkungan


Seluruh pemukaan lingkungan datar, bebas debu, bebas sampah, bebas serangga (semut, kecoa, lalat, nyamuk) dan binatang pengganggu (kucing, anjing dan tikus) dan harus dibersihkan secara terus menerus. Tidak dianjurkan menggunakan karpet di ruang perawatan dan menempatkan bunga segar, tanaman pot, bunga plastik di ruang perawatan. Perbersihan permukaan dapat dipakai klorin 0,05%, atau H2O2 0,5-1,4%, bila ada cairan tubuh menggunakan klorin 0,5%. Fasilitas pelayanan kesehatan harus membuat dan melaksanakan SPO untuk pembersihan, disinfeksi permukaan lingkungan,tempat tidur, peralatan disamping tempat tidur dan pinggirannya yang sering tersentuh.


Fasilitas pelayanan kesehatan harus mempunyai disinfektan yang sesuai standar untuk mengurangi kemungkinan penyebaran kontaminasi.

Untuk mencegah aerosolisasi kuman patogen penyebab infeksi pada saluran napas, hindari penggunaan sapu ijuk dan yang sejenis, tapi gunakan cara basah (kain basah) dan mop (untuk pembersihan kering/lantai),bila dimungkinkan mop terbuat dari microfiber.

Mop untuk ruang isolasi harus digunakan tersendiri, tidak digunakan lagi untuk ruang lainnya.

Desain dan konstruksi bangunan


Desain harus mencerminkan kaidah PPI yang mengacu pada pedoman PPI secara efektif dan tepat guna. Desain dari faktor berikut dapat mempengaruhi penularan infeksi yaitu jumlah petugas kesehatan, desain ruang rawat, luas ruangan yang tersedia, jumlah dan jenis pemeriksaan/prosedur, persyaratan teknis komponen lantai, dinding dan langit-langit, air, listrik dan sanitasi, ventilasi dan kualitas udara, pengelolaan alat medisreused dan disposable, pengelolaan makanan, laundry dan limbah


5.     PENGELOLAAN LIMBAH

Risiko Limbah
Rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lain sebagai sarana pelayanan kesehatan adalah tempat berkumpulnya orang sakit maupun sehat, dapat menjadi tempat sumber penularan penyakit serta memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan, juga menghasilkan limbah yang dapat menularkan penyakit. Untuk menghindari risiko tersebut maka diperlukan pengelolaan limbah di fasilitas pelayanan kesehatan.
Jenis Limbah
Fasilitas pelayanan kesehatan harus mampu melakukan minimalisasi limbah yaitu upaya yang dilakukan untuk mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan dengan cara mengurangi bahan (reduce), menggunakan kembali limbah (reuse) dan daur ulang limbah (recycle)
Tujuan Pengelolaan Limbah
  • Melindungi pasien, petugas kesehatan, pengunjung dan masyarakat sekitar fasilitas pelayanan kesehatan dari penyebaran infeksi dan cidera.
  • Membuang bahan-bahan berbahaya (sitotoksik, radioaktif, gas, limbah infeksius, limbah kimiawi dan farmasi) dengan aman.

6.     PENATALAKSANAAN LINEN

Linen terbagi menjadi linen kotor dan linen terkontaminasi. Linen terkontaminasi adalah linen yang terkena darah atau cairan tubuh lainnya, termasuk juga benda tajam. Penatalaksanaan linen yang sudah digunakan harus dilakukan dengan hati-hati. Kehatianhatian ini mencakup penggunaan perlengkapan APD yang sesuai dan membersihkan tangan secara teratur sesuai pedoman kewaspadaan standar dengan prinsip-prinsip sebagai berikut:
  • Fasilitas pelayanan kesehatan harus membuat SPO penatalaksanaan linen. Prosedur penanganan, pengangkutan dan distribusi linen harus jelas,aman dan memenuhi kebutuhan pelayanan.
  • Petugas yang menangani linen harus mengenakan APD (sarung tangan rumah tangga, gaun, apron, masker dan sepatu tertutup).
  • Linen dipisahkan berdasarkan linen kotor dan linen terkontaminasi cairan tubuh, pemisahan dilakukan sejak dari lokasi penggunaannya oleh perawat atau petugas.
  • Minimalkan penanganan linen kotor untuk mencegah kontaminasi ke udara dan petugas yang menangani linen tersebut. Semua linen kotor segera dibungkus/dimasukkan ke dalam kantong kuning di lokasi penggunaannya dan tidak boleh disortir atau dicuci di lokasi dimana linen dipakai.
  • Linen yang terkontaminasi dengan darah atau cairan tubuh lainnya harus dibungkus, dimasukkan kantong kuning dan diangkut/ditranportasikan secara berhati-hati agar tidak terjadi kebocoran
  • Buang terlebih dahulu kotoran seperti faeces ke washer bedpan, spoelhoek atau toilet dan segera tempatkan linen terkontaminasi ke dalam kantong kuning/infeksius. Pengangkutan dengan troli yang terpisah, untuk linen kotor atau terkontaminasi dimasukkan ke dalam kantong kuning. Pastikan kantong tidak bocor dan lepas ikatan selama transportasi.Kantong tidak perlu ganda
  • Pastikan alur linen kotor dan linen terkontaminasi sampai di laundry TERPISAH dengan linen yang sudah bersih.
  • Cuci dan keringkan linen di ruang laundry. Linen terkontaminasi seyogyanya langsung masuk mesin cuci yang segera diberi disinfektan
  • Untuk menghilangkan cairan tubuh yang infeksius pada linen dilakukan melalui 2 tahap yaitu menggunakan deterjen dan selanjutnya dengan Natrium hipoklorit (Klorin) 0,5%. Apabila dilakukan perendaman maka harus diletakkan di wadah tertutup agar tidak menyebabkan toksik bagi petugas.

7. PERLINDUNGAN KESEHATAN PETUGAS

Lakukan pemeriksaan kesehatan berkala terhadap semua petugas baik tenaga kesehatan maupun tenaga nonkesehatan. Fasyankes harus mempunyai kebijakan untuk penatalaksanaan akibat tusukan jarum atau benda tajam bekas pakai pasien, yang berisikan antara lain siapa yang harus dihubungi saat terjadi kecelakaan dan pemeriksaan serta konsultasi yang dibutuhkan oleh petugas yang bersangkutan.

Petugas harus selalu waspada dan hati-hati dalam bekerja untuk mencegah terjadinya trauma saat menangani jarum, scalpel dan alat tajam lain yang dipakai setelah prosedur, saat membersihkan instrumen dan saat membuang jarum.

8. PENEMPATAN PASIEN

  1. Tempatkan pasien infeksius terpisah dengan pasien non infeksius.
  2.  Penempatan pasien disesuaikan dengan pola transmisi infeksi penyakit pasien (kontak, droplet, airborne) sebaiknya ruangan tersendiri.
  3. Bila tidak tersedia ruang tersendiri, dibolehkan dirawat bersama pasien lain yang jenis infeksinya sama dengan menerapkan sistem cohorting. Jarak antara tempat tidur minimal 1 meter. Untuk menentukan pasien yang dapat disatukan dalam satu ruangan, dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Komite atau Tim PPI.
  4. Semua ruangan terkait cohorting harus diberi tanda kewaspadaan berdasarkan jenis transmisinya (kontak,droplet, airborne).
  5. Pasien yang tidak dapat menjaga kebersihan diri atau lingkungannya seyogyanya dipisahkan tersendiri.
  6. Mobilisasi pasien infeksius yang jenis transmisinya melalui udara (airborne) agar dibatasi di lingkungan fasilitas pelayanan kesehatan untuk menghindari terjadinya transmisi penyakit yang tidak perlu kepada yang lain.
  7. Pasien HIV tidak diperkenankan dirawat bersama dengan pasien TB dalam satu ruangan tetapi pasien TB-HIV dapat dirawat dengan sesama pasien TB

9. KEBERSIHAN PERNAPASAN/ETIKA BATUK DAN BERSIN

Diterapkan untuk semua orang terutama pada kasus infeksi dengan jenis transmisi airborne dan droplet. Fasilitas pelayanan kesehatan harus menyediakan sarana cuci tangan seperti wastafel dengan air mengalir, tisu, sabun cair, tempat sampah infeksius dan masker bedah.Petugas, pasien dan pengunjung dengan gejala infeksi saluran napas, harus melaksanakan dan mematuhi langkah-langkah sebagai berikut:
  1.  Menutup hidung dan mulut dengan tisu atau saputangan atau lengan atas
  2.  Tisu dibuang ke tempat sampah infeksius dan kemudian mencuci tangan.
Edukasi/Penyuluhan Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) dan fasilitas pelayanan kesehatan lain dapat dilakukan melalui audio visual, leaflet, poster, banner, video melalui TV di ruang tungguataulisan oleh petugas.

10. PRAKTIK MENYUNTIK YANG AMAN

Pakai spuit dan jarum suntik steril sekali pakai untuk setiap suntikan,berlaku juga pada penggunaan vial multidose untuk mencegah timbulnya kontaminasi mikroba saat obat dipakai pada pasien lain. Jangan lupa membuang spuit dan jarum suntik bekas pakai ke tempatnya dengan benar.

11. PRAKTIK LUMBAL PUNGSI YANG AMAN

Semua petugas harus memakai masker bedah, gaun bersih, sarung tangan steril saat akan melakukan tindakan lumbal pungsi, anestesi spinal/epidural/pasang kateter vena sentral. Penggunaan masker bedah pada petugas dibutuhkan agar tidak terjadi droplet flora orofaring yang dapat menimbulkan meningitis bakterial




Post a Comment

129 Comments

  1. Gian Aloka Fedritiano (201802064/Keperawatan 4B)
    https://youtu.be/3QVrMnopDAU

    ReplyDelete
  2. Via Resti Fami Putri
    (201802086/ Keperawatan 4B)
    https://youtu.be/w5w8VKIUXDI

    ReplyDelete
  3. Eka Melita Rahayu Putri
    (201802060/Keperawatan 4B)
    https://youtu.be/CtDkCjFEGsg

    ReplyDelete
  4. Ciela Dovila Hari Sudiro
    (201802056/Keperawatan 4B)
    https://vt.tiktok.com/M51E73/

    ReplyDelete
  5. Tita Rizkyaning Putri
    (201802085/Keperawatan 4B)
    https://vt.tiktok.com/MPvNsQ/

    ReplyDelete
  6. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  7. Nadhila Devi R.P
    (201802073/Keperawatan 4B)


    https://youtu.be/3RBCww0FIsI

    ReplyDelete
  8. Adelia Dwi Krisdayanti
    (201802045/keperawatan 4B)
    https://vm.tiktok.com/Gp1YGD/

    ReplyDelete
  9. Septya Widianti(201802081)
    KEPERAWATAN 4B

    https://vt.tiktok.com/MPEQYc/

    ReplyDelete
  10. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  11. Laila Indah Fitria
    (201802068/Keperawatan 4B)
    https://vt.tiktok.com/MPcnvE/

    ReplyDelete
  12. Annisa Hasna Mufidah 201802050

    https://youtu.be/PlnvnSbQfFk

    ReplyDelete
  13. Lyorienza Moeriza
    (Kep 4B/ 201802070)
    https://vt.tiktok.com/M52EeQ/

    ReplyDelete
  14. Aulia Lutfiana I S
    (Kep 4B / 201802053)
    https://vt.tiktok.com/MFj8EC/

    ReplyDelete
  15. Bella Arba Apriliyana
    (Kep 4B / 201802055)
    https://vt.tiktok.com/M5BP42/

    ReplyDelete
  16. Nazala Brillian M (201802074)
    https://vt.tiktok.com/M59xhn/

    ReplyDelete
  17. Sunani
    (Kep 4B / 201802084)
    https://vt.tiktok.com/MN5HrA/

    ReplyDelete
  18. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  19. Arik Suswati
    (NIM. 201802052 / Keperawatan 4B)

    https://youtu.be/DyVcJQcoEIk

    ReplyDelete
  20. Yuniar ratna putri (201802088)

    https://vt.tiktok.com/MadX9T/

    ReplyDelete
  21. Nurul Umi Afifah (4B / 201802076)
    https://vt.tiktok.com/Mm7pjJ/

    ReplyDelete
  22. Filwa Dwi Fitriani (4B/ 201802063)
    https://vt.tiktok.com/MukhJy/

    ReplyDelete
  23. Sherly Arfianti (201802082)
    https://vt.tiktok.com/MuF3Rt/

    ReplyDelete
  24. Irma Sabiella (201802066)
    https://youtu.be/f-fBaHZKIM0

    ReplyDelete
  25. Shinta adelina (201802083)
    https://vt.tiktok.com/MuQXGM/

    ReplyDelete
    Replies
    1. This comment has been removed by the author.

      Delete
  26. Salsabila sonya (201802038)
    https://vt.tiktok.com/Mu9BpG/

    ReplyDelete
  27. ANING SEPTIANA (201802006)
    KEP.4A
    https://youtu.be/zeR0IPyHD3I

    ReplyDelete
  28. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  29. Bella Anggita Dewi (201802012)
    https://youtu.be/crilGVAZkRo

    ReplyDelete
  30. Wan Az Liza Trisnawaty (201802087/4B )
    https://vt.tiktok.com/MHpj1s/

    ReplyDelete
  31. Luklukil Maratus Sholichah (201802069/4B)
    https://vt.tiktok.com/MHG3tF/

    ReplyDelete
  32. Devi Ratnasari (201802058 / 4B)
    https://vt.tiktok.com/MHsNXo/

    ReplyDelete
  33. Primayossy Hernika Putri
    (201802077/Kep 4B)
    https://youtu.be/wb4JCp7XJus

    ReplyDelete
  34. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  35. Ahmad Nashir
    201802046

    https://youtu.be/zVGLCzBSVNo

    ReplyDelete
  36. HANAFI ASNA RIZKI PEBRIANTO
    201802108
    https://youtu.be/yGZ6qacTmQU

    ReplyDelete
  37. Desi Nur Intan Sari
    (201802057/4B)
    https://youtu.be/lytMXJtK9ks

    ReplyDelete
  38. Rikha Listianti (201802079/4B)

    https://vt.tiktok.com/M9jxrw/

    ReplyDelete
  39. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  40. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  41. Rizkyka D.Y
    ( 201802037 ) Keperawatan 4A

    https://youtu.be/OA0dJsz2Kis

    ReplyDelete
  42. Anggun Tias (201802048)
    https://youtu.be/4XANgft1acQ

    ReplyDelete
  43. Nida Amaliasari
    (201802075/Kep 4B)

    https://youtu.be/1kMbPVti72g

    ReplyDelete
  44. Khoirunnisa Azahra (201802067/Keperawatan 4B)

    ReplyDelete
  45. Azkiya Rahma Nur Azizah
    201802054
    Keperawatan 4B
    https://vt.tiktok.com/M93rAT/

    ReplyDelete
  46. Dina Rohmah Sholikhah
    (201802059/Keperawatan 4B)

    https://vt.tiktok.com/M9sp8L/

    ReplyDelete
  47. Annisa Mellina Alvioni3 April 2020 at 08:08

    Annisa Mellina Alvioni
    (201802008/Keperawatan 4A)

    https://youtu.be/mdJBOMAqVNw

    ReplyDelete
  48. Nur cahyaningtyas (201802032/keperawatan 4A)


    https://youtu.be/s6Q4vmsHG0I

    ReplyDelete
  49. https://youtu.be/wCijwYNDW-k

    Annisa nur azizah (201802051)
    Keperawatan 4b

    ReplyDelete
  50. Randhy Anggara p.m (201802078) https://youtu.be/1Rq8AYs9Qi4

    ReplyDelete
  51. MAULIDYA ANGGIE
    201802071
    KEPERAWATAN 4B

    https://vt.tiktok.com/MQoLCs/

    ReplyDelete
  52. Muthi'in Farida 201802029
    Keperawatan 4A

    https://www.instagram.com/tv/B-gNMbfJN8U/?igshid=18eux5wedvw7u

    ReplyDelete
  53. Yulinda Andri Istianingtyas (201802044) Keperawatan 4A.

    https://youtu.be/irOUNsaGecU

    ReplyDelete
  54. Amalul Ahli (201802047)
    Keperawatan 4B

    https://youtu.be/STGlPGS1UIw

    ReplyDelete
  55. Rosyidan Kayan S (201802080)
    Keperawatan 4B

    https://youtu.be/PCHwnkXuqeA

    ReplyDelete
  56. Ardi Kumala Dewi (201802009 /keperawatan 4A)
    Lihat video Ardi kumaladewi! #TikTok >
    https://t.tiktok.com/i18n/share/video/6811715974253776130/?region=ID&mid=6811708607042833154&u_code=dbh6089j503mji&preview_pb=0&language=in&utm_source=copy_link&utm_campaign=client_share&utm_medium=android&share_app_name=tiktok&share_iid=0

    ReplyDelete
  57. Lusiana diyan pratiwi (201802026 keperawatan 4A)
    https://vt.tiktok.com/Mb6hsf/

    ReplyDelete
  58. Nerilina Indah P (201802031) keperawatan 4A
    https://vt.tiktok.com/Mb6Rjq/

    ReplyDelete
  59. https://youtu.be/-lgOZB_8CY0

    ReplyDelete
  60. https://youtu.be/-lgOZB_8CY0

    ReplyDelete
  61. Mas Rurotus 201802027 ( Kep 4A)

    https://youtu.be/-lgOZB_8CY0

    ReplyDelete
  62. Fenna solekhawati 201802020 (kep 4A)4 April 2020 at 19:13

    https://youtu.be/egozW4glKdM

    ReplyDelete
  63. Riri Arum Sukmadinda
    201802036
    Keperawatan 4A

    https://youtu.be/_Ojdh1HF7Rk

    ReplyDelete
  64. Jagad Panji Pangestu
    201802110/Keperawatan 4C

    https://youtu.be/oR85oAt-Ajo

    ReplyDelete
  65. https://vt.tiktok.com/Ms9DGD/
    Keperawatan 4A

    ReplyDelete
  66. Fara Nur Arifa
    (201802019/Keperawatan 4A)
    https://vt.tiktok.com/Ms9rNG/

    ReplyDelete
  67. Nawirul Ilmi
    201802030

    https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=843515336127671&id=100014076373814

    ReplyDelete
  68. Nama : Ina Kamilatul Habibah
    NIM : 201802023
    Kelas : Keperawatan 4A

    https://t.tiktok.com/i18n/share/video/6812121097266318594/?region=ID&mid=6811764604994161410&u_code=cm003jdbgd4c48&preview_pb=0&language=in&timestamp=1586070766&user_id=6530565018106560513&utm_source=copy&utm_campaign=client_share&utm_medium=android&share_app_name=tiktok&share_iid=6810944026737444609

    ReplyDelete
  69. Nama : Anania Azmi Miftia
    NIM : 201802091
    Kelas : Keperawatan 4C

    Link : https://youtu.be/V7pNOGJTB3Y

    ReplyDelete
  70. Nama : Erika Ayudyah Rosaline
    Nim : 201802018
    Kelas : Keperawatan 4A

    https://vt.tiktok.com/MGHnAV/

    ReplyDelete
  71. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  72. Nama : Assabila Ardinawanti
    NIM : 201802010
    Kelas : Keperawatan 4A


    https://vt.tiktok.com/MGwv3q/

    ReplyDelete
  73. Anis Sulistyani (201802092) Keperawatan C
    https://youtu.be/xTBwxRRS6fw

    ReplyDelete
  74. Anisatul Fitriyah 201802007
    Keperawatan 4A


    https://vt.tiktok.com/MtMYGT/

    ReplyDelete
  75. Desi Rahmawati
    201802100/keperawatan 4C
    https://youtu.be/vB3GyqcgjOE

    ReplyDelete
  76. Devani Puspitasari, 201802015 Keperawatan 4A

    https://vt.tiktok.com/MtQCod/

    ReplyDelete
  77. Adela Miqiawati
    201802001
    4A Keperawatan

    https://youtu.be/As7lD-ZdQ98

    ReplyDelete
  78. bagas wahyu setiawan
    201802097

    https://vt.tiktok.com/MnQUTd/

    ReplyDelete
  79. Nama:Nurul khasanah
    Nim : 201802033
    Kelas : keperawatan 4A

    https://vt.tiktok.com/Mn7Vk7/

    ReplyDelete
  80. 201802002 keperawatan 4a https://youtu.be/PTp9eGTJVhs

    ReplyDelete
  81. Thahzya Viona Rhozana
    201802041/4A
    https://vt.tiktok.com/MWqxVd/

    ReplyDelete
  82. Nama : Ika Rahma P
    NIM : 201802109
    Kelas : Keperawatan 4C


    https://youtu.be/aXl5W5CcRRs

    ReplyDelete
  83. Christina eka marianita 201802013/4A

    https://vt.tiktok.com/MWsusK/

    ReplyDelete
  84. 201802103/4c
    https://youtu.be/LXO4ZN4bGAo

    ReplyDelete
  85. Nama : Dona ningrum
    Nim : 201802103/4 c
    https://youtu.be/LXO4ZN4bGAo

    ReplyDelete
  86. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
    Replies
    1. This comment has been removed by the author.

      Delete
  87. Ayu sulistyaningrum (201802011)
    Keperawatan 4a

    https://drive.google.com/file/d/1C5Vzd3RxmSHUPXlBvbbfXmuuc1jg43oA/view?usp=drivesdk

    ReplyDelete
  88. Nama : Aurica Febriana Dyah P D
    NIM. : 201802096
    4C KEPERAWATAN




    https://youtu.be/3rmcRXTwSlk

    ReplyDelete
  89. Nama :Nur Intan Yunitasari
    Nim : 201802118
    Prodi : Keperawatan 4C

    https://vt.tiktok.com/M3BkXN/

    ReplyDelete
  90. Marta rosari (201802113)4C
    https://vt.tiktok.com/M3DGDu/

    ReplyDelete
  91. Tamara Novita Prawesti
    201802130
    Keperawatan 4C

    https://vt.tiktok.com/Mwa5bM/

    ReplyDelete
  92. Rachmadhina PN
    201802122
    Keperawatan 4C

    https://vt.tiktok.com/Mw3756/

    ReplyDelete
  93. Bunga Setya Ningrum
    201802098
    Keperawatan 4C

    https://vt.tiktok.com/M7oUKT/

    ReplyDelete
  94. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  95. Annisa Irmaya Putri
    201802093
    Keperawatan 4C

    https://vt.tiktok.com/MKT1ed/

    ReplyDelete
  96. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
    Replies
    1. This comment has been removed by the author.

      Delete
  97. Oktavia Ragil Triana
    201802120
    Keperawatan 4C

    https://youtu.be/he45Hs6GOCo

    ReplyDelete
  98. Putri ayu lestari
    201802121

    https://vt.tiktok.com/r1UjAw/

    ReplyDelete
  99. Fadila renata (201802105) 4C

    https://youtu.be/tbYg4c9qVps

    ReplyDelete
  100. Rany Qahvi Irdyantoro
    Nim : 201802123

    https://vt.tiktok.com/r1kxDx/

    ReplyDelete
  101. Tri Yuliana
    201802131


    https://vt.tiktok.com/r1aY7Y/

    ReplyDelete
  102. Novita sinta
    201802117

    https://vt.tiktok.com/r1R9s9/

    ReplyDelete
  103. Elvina
    201802104

    https://vt.tiktok.com/r15VTL/

    ReplyDelete
  104. Rita mardica 4C (201802125)



    https://youtu.be/6G1X3T4ix4w

    ReplyDelete
  105. Nama : Roudlotu Zulfa
    NIM : 201802127
    Prodi : S1 Keperawatan 4C

    Link :
    https://twitter.com/iamafaf_/status/1247783109237432320?s=19

    ReplyDelete
  106. Felisia putri cipta kusuma (201802106)



    https://vt.tiktok.com/rJfLo5/

    ReplyDelete
  107. Wahyu ahmmad rifaldi
    201802132

    https://youtu.be/1zrj_bH-P9Y

    ReplyDelete
  108. Leliana Nur Musyafa'ah
    (201802112/4c)

    https://vt.tiktok.com/rJt7Ht/

    ReplyDelete
  109. Nur Rohmah
    (201802119/4C)

    https://vt.tiktok.com/rJDY9Y/

    ReplyDelete
  110. Mochamad ade erik
    (201802115)

    ReplyDelete
  111. Arya Muhamad Bimantara
    201802095
    https://youtu.be/TKHLGKko7Bg

    ReplyDelete
  112. Wiwit Pangestuti
    201802133
    Keperawatan 4C
    https://vt.tiktok.com/reMwUq/

    ReplyDelete
  113. David Choirul Nur Rohman
    201802099

    https://youtu.be/lDs5YM1B0lg

    ReplyDelete
  114. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  115. Mochamad ade erik
    (201802115)
    Keperawatan 4C


    https://youtu.be/mMAIooyNJsc

    ReplyDelete
  116. Ahmad Rizal f
    (201802090)
    https://www.instagram.com/p/B-udYvMBrUPIr_fekmstPegfUUzCy7edoaw8uI0/?igshid=113hv0elqn9nu

    ReplyDelete
  117. Annisak Khoiru Nurjannah (201802094)
    https://vt.tiktok.com/revwwL/

    ReplyDelete
  118. Krisna Novi Saputri (201802111)

    https://www.instagram.com/tv/B-uevmRFZ0q/?igshid=7a7pv87xgl4n

    ReplyDelete
  119. Rio Dwi Armada
    201802124

    https://youtu.be/Chg3B2gZbQs

    ReplyDelete
  120. https://vt.tiktok.com/rRAPBK/

    Doffy Alfisyah Putra
    (201802102)

    ReplyDelete
  121. dhymas dwi prasetya
    201802101

    ReplyDelete
  122. dhymas dwi prasetya/4C 201802101
    https://youtu.be/LatVJ0qJspg

    ReplyDelete
  123. Nathania Salma/4C/201802116
    https://vt.tiktok.com/rLFa3B/

    ReplyDelete