KONTRASEPSI HORMONAL SUNTIK
Metode
ini bekerja dengan menghambat ovulasi, mengentalkan lendir serviks sehingga
menghambat penetrasi sperma, menghalangi implantasi
ovum pada endometrium dan menurunkan kecepatan transportasi ovum di tuba.
Metode kontrasepsi hormonal meliputi :
1) Suntik Kombinasi (1 bulan)
Kontrasepsi
suntik bulanan merupakan metode suntikan yang pemberiannya tiap bulan dengan
jalan penyuntikan secara intramuscular sebagai
usaha pencegahan kehamilan berupa hormon progesterone dan estrogen pada
wanita usia subur. Jenis suntik kombinasi adalah 25 mg Depo
Medroksiprogesterone Asetat dan 5 mg Estradiol.
JENIS KB YANG LAIN:
(a) Cara kerja
(1) Menekan ovulasi.
(2) Lendir serviks menjadi kental dan
sedikit, sehingga sulit ditembus spermatozoa.
(3) Membuat endometrium menjadi kurang
baik untuk implantasi.
(4) Mengbambat transport ovum dalam
tuba falopii.
(b) Keuntungan
(1) Risiko terhadap kesehatan kecil.
(2) Tidak berpengaruh pada hubungan
suami istri.
(3) Tidak diperlukan pemeriksaan dalam.
(4) Jangka panjang.
(5) Pasien tidak perlu menyimpat obat
suntik.
(6) Pemberian aman, efektif, dan
relatif mudah.
(7) Mengurangi jumlah perdarahan.
(8) Mengurangi nyeri saat haid.
(9) Mencegah kehamilan ektopik.
(c) Kelemahan
(1) Terjadi perubahan pola haid,
seperti tidak teratur, perdarahan bercak atau spotting.
(2) Mual, sakit kepala, nyeri payudara
ringan dan keluhan seperti ini akan hilang setelah suntikan kedua atau ketiga.
(3) Ketergantungan pasien terhadap
pelayanan kesehatan untuk berkunjung ulang setiap 30 hari.
(4) Dapat terjadi perubahan berat
badan.
(5) Tidak menjamin perlindungan
terhadap penularan infeksi menular seksual (IMS), hepatitis B, dan virus HIV.
(6) Pemulihan kesuburan kemungkinan
terlambat setelah penghentian pemakaian KB suntik 1 bulan.
(d) Ibu yang boleh memakai suntik kombinasi
(1) Usia reproduksi.
(2) Menyusui ASI pascapersalinan > 6
bulan.
(3) Anemia.
(4) Nyeri haid hebat.
(5) Haid teratur.
(6) Riwayat kehamilan ektopik.
(7) Sering lupa menggunakan pil
kontrasepsi.
(e) Ibu yang tidak boleh memakai suntik kombinasi
(1) Hamil atau diduga hamil.
(2) Menyusui dibawah 6 minggu pasca
persalinan.
(3) Perdarahan pervaginam yang belum
jelas penyebabnya.
(4) Penyakit hati akut (virus
hepatitis).
(5) Umur >35 tahun yang merokok.
(6) Ibu mempunyai riwayat penyakit
jantung, stroke, atau dengan tekanan darah tinggi (>180/100 mmHg)
(7) Ibu mempunyai riwayat kelainan
tromboemboli atau dengan kencing manis >20 tahun.
(8) Keganasan pada payudara (Mulyani,
2013).
( 2)
Suntik Tribulan (3 bulan)
Suntik
tribulan merupakan metode kontrasepsi yng diberikan secara IM (intramuscular) setiap tiga bulan.
Jenisnya DPMA (Depot Medroxy Progesterone
Acetate) atau Depo Provera yang diberikan tiap tiga bulan dengan dosis 150
miligram yang disuntik secara IM.
(a) Cara kerja
(1) Menghalangi terjadinya ovulasi.
(2) Leher serviks bertambah kental,
sehingga menghambat penetrasi sperma melalui serviks uteri.
(3) Menghambat implantasi ovum dalam endometrium.
(b) Keuntungan
(1) Efektifitas tinggi.
(2) Sederhana pemakaiannya.
(3) Cukup menyenangkan bagi akseptor
(injeksi hanya 4 kali dalam setahun)
(4) Dapat mencegah kankerr endometrium,
kehamilan ektopik, serta beberapa
penyebab penyakit akibat radang panggul (Mulyani, 2013).
(c) Kelemahan
(1) Terdapat gangguan haid seperti
amenore yaitu tidak datang haid pada setiap bulan. Spotting atau bercak-bercak perdarahan di luar haid. Metrorargia yaitu perdarahan berlebihan
di luar masa haid. Menoragia yaitu
datangnya darah haid yang berlebihan jumlahnya.
(2) Timbulnya jerawat di badan atau
wajah.
(3) Berat badan bertambah 2,3 kg pada
tahun pertama dan meningkat 7,5 kg selama 6 tahun.
(4) Pusing dan sakit kepala (Mulyani,
2013).
(d) Ibu yang dapat menggunakan suntik
tribulan
(1) Ibu usia reproduksi (20-35 tahun).
(2) Ibu pascapersalinan.
(3) Ibu pasca keguguran.
(4) Telah mempunyai anak banyak serta
belum bersedia untuk KB Tubektomi.
(5) Ibu yang sering lupa menggunakan KB
pil.
(6) Anemia.
(7) Ibu yang tidak memiliki riwayat
darah tinggi.
(8) Ibu yang sedang menyusui.
(e) Ibu yang tidak dapat menggunakan suntik
tribulan
(1) Ibu hamil atau dicuigai hamil.
(2) Ibu yang menderita kanker payudara
atau riwayat kanker payudara.
(3) Diabetes melitus/kencing manis yang
disertai komplikasi.
(4) Perdarahan pervaginam yang belum
jelas penyebabnya (Mulyani, 2013).
0 Comments