Saudara
masihkah berfikir mengapa kebutuhan asah masih harus dipelajari lagi?
Mungkin saudara berfikir tanpa
dirangsang/distimulasi pasti anak akan dapat menggerakkan anggota tubuhnya?
Namun stimulasi dini pada anak harus
saudara ketahui agar anak dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan tahap
setiap kehidupan. Saudara sebagai calon seorang bidan harus menguasai stimulasi
apa saja yang diperlukan anak, dan saudara dapat memberikan latihan stimulasi
pada keluarga. Bermain, mengajak anak berbicara (komunikasi verbal) dengan
penuh kasih sayang adalah hal yang penting bagi perkembangan anak, seperti
misalnya kebutuhan makanan untuk pertumbuhan badan. Bermain bagi anak tidak
hanya sekedar mengisi waktu luang saja, tetapi melalui bermain anak bisa
belajar mengendalikan dan mengkoordinasikan otot melibatkan perasaan emosi dan
pikiran serta mendapat berbagai pengalaman hidup. Bisa menjadikan hubungan
orangtua dan anak menjadi semakin akrab dan juga orang tua akan mengetahui
secara dini kalau anaknya mengalami gangguan perkembangan
A. PENGERTIAN KEBUTUHAN DASAR ASAH
(STIMULASI MENTAL)
- Asah atau stimulasi adalah adanya perangsangan dari lingkungan luar anak, yang berupa latihan atau bermain.
- Stimulasi merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak yang banyak mendapatkan stimulasi yang terarah akan cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang mendapatkan stimulasi.Pemberian stimulasi ini sudah dapat dilakukan sejak masa kehamilan, dan juga setelah lahir dengan cara menyusui anak sedini mungkin.
- Asah merupakan proses pembelajaran bagi anak, agar anak tumbuh dan berkembang menjadi anak yang cerdas ceria dan berakhlak mulia, maka periode yang menentukan sebagai masa keemasan (golden period), jendela kesempatan (window of opportunity) dan masa krisis (critical period) yang mungkin tidak terulang. Anak terutama bayi merupakan kelompok yang rentan terhadap masalah kesehatan dan tindak kekerasan yang meliputi perlakukan salah (abuse), eksploitasi, penculikan dan perdagangan bayi.
Upaya pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan selama ini lebih menekankan pada upaya pelayanan kesehatan
semata, belum terorientasi pada upaya perlindungan yang menyeluruh. Asah
merupakan kebutuhan untuk perkembangan mental psikososial anak yang dapat
dilakukan dengan pendidikan dan pelatihan.
Anak perlu distimulasi sejak dini untuk mengembangkan sedini mungkin kemampuan sensorik, motorik, emosi-sosial, bicara, kognitif, kemandirian, kreativitas, kepemimpinan, moral dan spiritual anak.
B. DASAR PERLUNYA STIMULASI DINI
- Milyaran sel otak dibentuk sejak anak di dalam kandungan usia 6 bulan dan belum ada hubungan antar sel-sel otak (sinaps)
- Orang tua perlu merangsang hubungan antar sel-sel otak
- Bila ada rangsangan akan terbentuk hubungan-hubungan baru (sinaps)
- Semakin sering dirangsang akan makin kuat hubungan antar sel-sel otak
- Semakin banyak variasi maka hubungan antar se-sel otak semakin kompleks/luas
- Merangsang otak kiri dan kanan secara seimbang untuk mengembangkan multipel inteligen dan kecerdasan yang lebih luas dan tinggi. Stimulasi mental secara dini akan mengembangkan mental-psikososial anak seperti: kecerdasan, budi luhur, moral, agama dan etika, kepribadian
- Keterampilan berbahasa, kemandirian, kreativitas, produktifitas, dan seterusnya
- Orang tua perlu menganut pola asuh demokratik, mengembangkan kecerdasan emosional, kemandirian, kreativitas, kerjasama, kepemimpinan dan moral-spiritual anak. Selain distimulasi, anak juga perlu mendapatkan kegiatan SDIDTK lain yaitu deteksi dini (skrining) adanya kelainan/penyimpangan tumbuh kembang, intervensi dini dan rujukan dini bila diperlukan. Orang tua harus mengetahui maksud dan tujuan permainan sebelumpermainan itu diberikan kepada anak. Fungsi dari bermain diantaranya adalah membantu perkembangan motorik dan sensorik anak, membantu perkembangankognitif anak, meningkatkan kemampuan sosisalisasi anak, dan meningkatkan kreativitas.
Agar dapat bermain diperlukan tersedianya alat
edukatif dan kreatif yang layak, sesuai dengan kematangan mental anak. Stimulasi mental ini diperlukan sedini mungkin, terutama
sampai 4-5 tahun pertama kelahiran. Hal ini dilakukan dengan berbicara
dengan anak dalam kandungan serta mendengarkan jenis musik klasik yang
protoritmenya sesuai dengan protoritme anak (janin) serta merangsang belahan
otak kanan. Setelah lahir stimulasi mental sudah diberikan dengan sedini
mungkin dengan menetekkan bayi pada ibunya. tindakan asah yang akan
menyempurnakan reflek menghisap, menelan dan menemukan puting susu.
Karena asah ini
diperlukan sedinimungkin sampai 4-5 tahun maka periode ini merupakan tahun
keemasan.
C. ASAL-USUL ASAH (PENDIDIKAN)
a.
Pendidikan informal (di rumah, dalam
keluarga)
b.
Pendidikan formal : SD, SMP, SMU, PT dan
lain-lain
c.
Pendidikan nonformal (pendidikan
ketiga), di masyarakat, kelompok pengajian, sekolah mingu, pramuka, dan
lain-lain.
Kemampuan dan tumbuh kembang anak perlu
dirangsang oleh orang tua agaranak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal
dan sesuai umurnya. Stimulasi adalah
perangsangan (penglihatan, bicara, pendengaran, perabaan) yang datang
darilingkungan anak. Anak yang mendapat stimulasi yang terarah akan lebih cepat
berkembang dibandingkan anak yang kurang bahkan tidak mendapat
stimulasi.Stimulasi juga dapat berfungsi sebagai penguat yang bermanfaat bagi
perkembangananak. Berbagai macam stimulasi seperti stimulasi visual
(penglihatan), verbal (bicara),auditif (pendengaran), taktil (sentuhan) dan
lain-lain dapat mengoptimalkan perkembangananak.
Pemberian stimulasi akan lebih efektif
apabila memperhatikan kebutuhankebutuhananak sesuai dengan tahap-tahap
perkembangannya. Pada tahapperkembangan awal anak berada pada tahap sensori
motorik. Pemberian stimulasivisual pada ranjang bayi akan meningkatkan
perhatian anak terhadap lingkungannya,bayi akan gembira dengan tertawa-tawa dan
menggerak-gerakkan seluruh tubuhnya.Tetapi bila rangsangan itu terlalu banyak,
reaksi dapat sebaliknya yaitu perhatiananak akan berkurang dan anak akan
menangis.Pada tahun-tahun pertama anak belajar mendengarkan. Stimulus verbal
padaperiode ini sangat penting untuk perkembangan bahasa anak pada tahun
pertamakehidupannya. Kualitas dan kuantitas vokal seorang anak dapat bertambah denganstimulasi
verbal dan anak akan belajar menirukan kata-kata yang didengarnya. Tetapibila
stimulasi auditif terlalu banyak (lingkungan ribut) anak akan mengalami
kesukarandalam membedakan berbagai macam suara.Stimulasi visual dan verbal pada
permulaan perkembangan anak merupakanstimulasi awal yang penting, karena dapat
menimbulkan sifat-sifat ekspresif misalnyamengangkat alis, membuka mulut dan
mata seperti ekspresi keheranan, dan lain-lain. Selain ituanak juga memerlukan
stimulasi taktil, kurangnya stimulasi taktil dapat menimbulkanpenyimpangan
perilaku sosial, emosional dan motorik.
Perhatian dan kasih sayang juga
merupakan stimulasi yang diperlukan anak,misalnya dengan bercakap-cakap,
membelai, mencium, bermain dan lain-lain. Stimulasi ini akan menimbulkan rasa
aman dan rasa percaya diri pada anak, sehingga anak akan lebih responsif
terhadap lingkungannya dan lebih berkembang.Pada anak yang lebih besar yang
sudah mampu berjalan dan berbicara, akansenang melakukan eksplorasi dan
manipulasi terhadap lingkungannya. Motif ini dapatdiperkuat atau diperlemah
oleh lingkungannya melalui sejumlah rekasi yang diberikanterhapap perilaku anak
tersebut. Misalnya anak akan belajar untuk mengetahuiperilaku mana yang membuat
ibu senang/mendapat pujian dari ibu, dan perilaku manayang mendapat marah dari
ibu. Anak yang dibesarkan dalam lingkungan yang responsifakan memperlihatkan
perilaku eksploratif yang tinggi. Stimulasi verbal jugadibutuhkan pada tahap
perkembangan ini. Dengan penguasaan bahasa, anak akanmengembangkan ide-idenya
melalui pertanyaan-pertanyaan, yang selanjutnya akanmempengaruhi perkembangan
kognitifnya (kecerdasan).
Pada masa sekolah, perhatian anak mulai
keluar dari lingkungan keluarganya,perhatian mulai teralih ke teman sebayanya.
Akan sangat menguntungkan apabila anak mempunyai banyak kesempatan untuk
bersosialisasi dengan lingkungannya. Melalui sosialisasi anak akan memperoleh
lebih banyak stimulasi sosial yang bermanfaat bagiperkembangan sosial anak.
Pada saat ini di Indonesia telah dikembangkan program untuk anak-anakprasekolah
yang bertujuan untuk menstimulasi perkembangan anak sedini mungkin,dengan
menggunakan APE (alat permainan edukatif).
APE adalah alat permainan yang dapat mengoptimalkan perkembangan anak disesuaikan dengan usianya dan tingkat perkembangannya, serta berguna untuk pengembangan aspek fisik (kegiatankegiatanyang menunjang atau merangsang pertumbuhan fisik anak), aspek bahasa (dengan melatih berbicara, menggunakan kalimat yang benar), aspek kecerdasan (dengan pengenalan suara, ukuran, bentuk, warna dan lain-lain), dan aspek sosial (khususnya dalamhubungannya dengan interaksi antara ibu dan anak, keluarga, dan masyarakat).
Buku bacaan anak juga penting karena
akan menambah kemampuan berbahasa, berkomunikasi, serta menambah wawasan
terhadap lingkungannya.Untuk perkembangan motorik serta pertumbuhan otot-otot
tubuh diperlukan stimulasi yang terarah dengan bermain, latihan-latihan atau
olah raga. Anak perlu diperkenalkan dengan olah raga sedini mungkin, misalnya
melempar/menangkap bola, melompat, main tali, naik sepeda dan lainlain).
Seorang ahli mengatakan bahwa
prioritas untuk anak adalah makanan, perawatan kesehatan, dan bermain.
Makanan yang baik, pertumbuhan yang adekuat,dan kesehatan yang terpelihara
adalah penting, tetapi perkembangan intelektual jugadiperlukan. Bermain
merupakan ”sekolah” yang berharga bagi anak sehinggaperkembangan intelektualnya
optimal.
Di bawah ini ada beberapa contoh alat
permainan balita dan perkembanganyang distimuli:
- Pertumbuhan fisik/motorik kasar: Sepeda roda tiga/dua, bola, mainan yang ditarik atau didorong
- Motorik halus: Gunting, pensil, bola, balok, lilin.
- Kecerdasan/kognitif: Buku bergambar, buku cerita, puzzle, lego, boneka, pensil warna, radio.
- Bahasa: Buku bergambar, buku cerita,
majalah, radio tape, TV
- Menolong diri sendiri: Gelas/piring plastik, sendok, baju, sepatu, kaos kaki
- Tingkah laku sosial: Alat permainan yang dapat dipakai bersama, misalnya congklak, kotak pasir,bola, tali.
D. CIRI ALAT PERMAINAN UNTUK ANAK
DIBAWAH USIA 5 TAHUN
Usia 0 – 12 bulan
Tujuan:
- Melatih refleks-refleks (untuk
anak berumur 1 bulan), misalnya mengisap, menggenggam.
- Melatih kerja sama mata dengan
tangan
- Melatih kerja sama mata dengan
telinga
- Melatih mencari obyek yang ada
tetapi tidak kelihatan
- Melatih mengenal sumber asal
suara
- Melatih kepekaan perabaan
- Melatih keterampilan dengan
gerakan berulang-ulang
Alat
permainan yang dianjurkan:
- Benda-benda yang aman untuk
dimasukkan mulut atau dipegang
- Alat permainan yang berupa
gambar atau bentuk muka
- Alat permainan lunak berupa
boneka orang atau binatang
- Alat permainan yang dapat
digoyangkan dan keluar suara
- Alat permainan berupa selimut
dan boneka
- Giring-giring
Usia 12 – 24 bulan
Tujuan:
- Mencari sumber suara/mengikuti
sumber suara
- Memperkenalkan sumber suara
- Melatih anak melakukan gerakan
mendorong dan menarik
- Melatih imajinasinya
- Melatih anak melakukan
kegiatan sehari-hari semuanya dalam bentuk kegiatanyang menarik
Alat
permainan yang dianjurkan:
- Genderang, bola
dengan giring-giring didalamnya
- Alat permainan
yang dapat didorong dan ditarik
- Alat permainan
yang terdiri dari: alat rumah tangga (cangkir, piring, sendok,botol
plastik, ember dan lain-lain), balok-balok besar, kardus-kardus besar,
bukubergambar, kertas-kertas untuk dicoret, krayon/pensil warna.
Usia 25 – 36 bulan
Tujuan:
a. Menyalurkan
emosi/perasaan anak
b. Mengembangkan
keterampilan berbahasa
c. Melatih
motorik halus dan kasar
d. Mengembangkan
kecerdasan (memasangkan, menghitung, mengenal dan membedakan warna)
e. Melatih
kerja sama mata dan tangan
f. Melatih
daya imajinasi
g. Kemampuan
membedakan permukaan dan warna benda
Alat
permainan yang dianjurkan:
a. Lilin
yang dapat dibentuk
b. Alat-alat
untuk menggambar
c. Puzzle
sederhana
d. Manik-manik
ukuran besar
e. Berbagai
benda yang mempunyai permukaan dan warna berbeda
f. Bola
Usia 36 – 72 bulan
Tujuan:
a. Mengembangkan
kemampuan menyamakan dan membedakan
b. Mengembangkan
kemampuan berbahasa
c. Mengembangkan
pengertian tentang berhitung, menambah, mengurangi
d. Merangsang
daya imajinasi dengan berbagai cara bermain pura-pura(sandiwara)
e. Membedakan
benda dengan perabaan
f. Menumbuhkan
sportivitas
g. Mengembangkan
kepercayaan diri
h. Mengembang
kreativitas
i.
Mengembangkan koordinasi motorik
(melompat, memanjat, lari dan lain-lain)
j.
Mengembangkan kemampuan mengontrol
emosi, motorik halus dan kasar
k. Mengembangkan
sosialisasi atau bergaul dengan anak dan orang diluarrumahnya
l.
Memperkenalkan pengertian yang bersifat
ilmu pengetahuan, misalnyapengertian terapung dan tenggelam
m. Mengenalkan
suasana kompetisi, gotong royong
Alat
permainan yang dianjurkan:
a. Berbagai
benda dari sekitar rumah, buku bergambar, majalah anak-anak, alatgambar dan
tulis, kertas untuk belajar melipat, gunting, air
b. Teman-teman
bermain: anak sebaya, orang tua, orang lain diluar rumah Tindakan stimulasi
tidak hanya bersumber dari permainan melainkan berbagai aktivitas, seperti
latihan gerak, berbicara, berpikir, kemandirian, dan sosialisasi. Stimulasi
sesuai dengan umur dan prinsip stimulasi. Aktivitas stimulasi dilakukan dengan prinsip
bahwa stimulasi merupakan sebuah ungkapan kasih sayang pada anak, bermain
dengan anak. Stimulasi dilakukan bertahap dan berkelanjutan sesuai dengan tahap
perkembangan anak.
Lihat juga kebutuhan asah pada neonatus, kebutuhan asih pada neonatus, kebutuhan asuh pada neonatus
0 Comments