Jumlah
kasus HIV/AIDS Di Indonesia
Epidemi HIV/AIDS juga menjadi masalah
diIndonesia merupakan Negara urutan ke 5
paling berisiko HIV/AIDS di ASIA (Kemenkes 2013). Laporan kasus HIV
meningkat setiap tahunnya sejak pertama dilaporkan tahun 1987.
Berdasarkan gambar 1. Jumlah kasus HIV
dilaporkan cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya. Sedangkan jumlah
kasus AIDS relative stabil. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin banyak ODHA
yang statusnya masih terinfeksi HIV namun belum masuk pada stadium AIDS.
Berdasarkan gambar diatas lima provinsi dengan
jumlah infeksi HIV terbesar adalah Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa
Tengah dan Papua. Sedangkan untuk kasus AIDS terbanyak adalah Jawa Tengah, jawa
Barat, Papua, Jawa Timur dan Bali.
Berdasarkan data dari dirjen p2p persentase HIV
dilaporkan pada bulan Oktober-Desember 2017 sebanyak 62% kasus HIV yang
dilaporkan adalah laki-laki.
Jumlah kasus HIV tahun 2010-2017 menurut umur usia
25-49 tahun merupakan usia dengan jumlah infeksi HIV paling banyak setiap
tahunnya dibandingkan kelompok umur lainnya
Case
Fertility Rate (CFR) adalah jumlah kematian (dalam persen)
dibandingkan jumlah kasus dalam suatu penyakit tertentu. CFR AIDS di Indonesia
pada tahun 2001 menunjukkan penurunan yang signifikan dibandingkan tahun 2000,
kemudian naik kembali sampai tahun 2004 selanjutnya sampai September 2017
menunjukkan kecenderungan yang menurun. Hall ini membuktikan upaya pengobatan
yang dilakukan telah berhasil guna menurunkan angka kematian akibat AIDS.
TES DARAH MERUPAKAN SATU-SATUNYA CARA UNTUK MENGETAHUI APAKAH SESEORANG TERINFEKSI HIV/TIDAK.
TES HIV MERUPAKAN PRASYARAT PENEGAKAN DIAGNOSIS,
MENGHUBUNGKAN ODHA DENGAN LAYANAN PENDEGAHAN DAN PERAWATAN SECARA DINI.
Baca juga : 1. Tren Isue HIV-AIDS2. Stigma dan Diskriminasi HIV_AIDS3. Kualitas Hidup ODHA4. HIV/AIDS
Dalam
laporan UNAIDS pada hari AIDS 2018, menurut global statistik pada 2017, 36,9
Juta orang hidup dengan virus HIV termasuk didalamnya 1,8 Juta anak-anak kurang
dari 15 tahun. Sepanjang sejarah penemuannya, tercatat 77,3 Juta orang
terinfeksi HIV, sebanyak 35, 4 Juta orang sudah meninggal akibat sakit
berkaitan dengan AIDS sejak penemuan pertama HIV
Pada
2017, di seluruh dunia tercatat bahwa 3 dari 4 orang yang hidup dengan HIV
mengetahui status HIV nya, 79% dari yang mengetahui status HIV nya mengakses
pelayanan HIV, 81% dari yang mengakses pelayanan tersebut, telah berhasil
meraih kondisi viral suppression. 47% orang yang hidup dengan HIV telah
berhasil meraih kondisi viral suppression tersebut. (Viral Suppresion adalah kondisi dimana keadaan ketika
virus masih terdapat di dalam tubuh, namun dapat diredam, mencapai pada titik
yang tidak terdeteksi karena virus berhasil
dikurangi dan kemampuannya untuk bereplikasi berhasil diredam)
Dalam
konteks Asia dan Pasifik dimana Indonesia merupakan bagian dari Asia, secara
umum transmisi HIV menujukkan trend yang agak sama dengan trend global.
Berdasarkan
data diatas dapat disimpulkan bahwa pada populasi kunci, Infeksi baru HIV di
wilayah Asia dan Pasifik berdasarkan laporan statistik 2017 dengan urutan dari
paling tinggi ke paling rendah adalah
1) Klien pekerja seks dan pasangan
seksual lain dari populasi kunci,
2) Laki-laki
homoseksual ataupun laki-laki lain yang
melakukan hubungan seksual dengan lakilaki,
3) Popuplasi
lain yang tidak teridentifikasi perilaku beresikonya
4) Orang
yang menginjeksi narkotika,
5) Pekerja Seks,
6) Transgender perempuan.
Perilaku beresiko yang secara umum penunjukkan trend
penurunan adalah pada perilaku beresiko narkotika suntik atau penasun, sampai
dengan 2010 tercatat dengan jumlah infeksi sebagai 2.780 orang sedangkan pada
Desember 2018 menunjukkan angka hanya mencapai 409. Sedangkan kategori perilaku
beresiko yang cenderung mengalami kenaikan secara umum adalah infeksi pada
hubungan seksual antara lelaki (LSL) yang tercatat sampai dengan 2010 berjumlah
506 orang, sedangkan pada Desember 2017 mengalami peningkatan mencapai lebih
dari 20 kali sampai dengan 11.630 orang, dan di Desember 2018 pada angka 9.133
orang. Sepanjang pendataan dari Kementerian kesehatan, maka trend transmisi HIV
berdasarkan perilaku beresikonya dari yang paling besar sampai dengan yang
paling rendah adalah sebagai berikut: 1. Perilaku beresiko hubungan seksual
heteroseksual: 102.959 orang tertransmisi HIV 2. Perilaku beresiko hubungan
seksual laki-laki dengan laki-laki: 48.661 orang tertransmisi HIV 3. Perilaku
beresiko penggunaan narkotika suntik: 15.990 orang tertransmisi HIV
0 Comments