Pengertian
Diafragma adalah kap
berbentuk bulat, cembung, terbuat dari lateks (karet) yang dimasukkan ke dalam
vagina sebelum berhubungan seksual dan menutupi serviks.
Gambar. Diafragma dan
spermisida
Jenis
Jenis diafragma antara lain:
Jenis diafragma antara lain:
1.
Flat spring (Diafragma pegas
datar)
Jenis ini cocok
untuk vagina normal dan disarankan untuk pemakaian pertama kali. Memiliki pegas jam yang
kuat dan mudah dipasang.
2.
Coil spring (Diafragma pegas
kumparan)
Jenis ini cocok
untuk wanita yang vaginanya kencang dan peka terhadap tekanan. Jenis ini memiliki
pegas kumparan spiral dan jauh lebih lunak dari pegas datar.
3.
Arching spring
Jenis ini bermanfaat pada dinding vagina yang
tampak kendur atau panjang dan posisi serviks menyebabkan
pemasangan sulit. Tipe ini merupakan kombinasi dari flat spring dan coil
spring, dan menimbulkan tekanan kuat pada dinding vagina.
Cara Kerja
Alat kontrasepsi metode
barier yang berupa diafragma ini mempunyai cara kerja sebagai
berikut:
- Mencegah
masuknya sperma melalui kanalis
servikalis ke uterus dan saluran telur (tuba
falopi).
- Sebagai
alat untuk menempatkan spermisida.
Manfaat
Alat kontrasepsi diafragma memberikan dua manfaat secara kontrasepsi dan non kontrasepsi.
Alat kontrasepsi diafragma memberikan dua manfaat secara kontrasepsi dan non kontrasepsi.
- Efektif
bila digunakan dengan benar.
- Tidak mengganggu produksi
ASI.
- Tidak mengganggu hubungan
seksual karena telah dipersiapkan sebelumnya.
- Tidak
mengganggu kesehatan klien.
- Tidak mempunyai pengaruh
sistemik.
Manfaat non kontrasepsi
- Memberikan perlindungan
terhadap penyakit menular seksual.
- Dapat
menampung darah menstruasi, bila digunakan saat haid.
Keterbatasan
Meskipun
alat kontrasepsi diafragma ini
mempunyai manfaat secara kontrasepsi maupun non- kontrasepsi,
tetapi alat ini juga mempunyai keterbatasan. Adapun
keterbatasan diafragma, antara lain:
- Efektifitas tidak terlalu
tinggi (angka kegagalan 6-16 kehamilan per 100 perempuan per
tahun pertama, bila digunakan dengan spermisida).
- Keberhasilan kontrasepsi ini
tergantung pada cara penggunaan yang benar.
- Memerlukan motivasi dari
pengguna agar selalu berkesinambungan dalam penggunaan alat
kontrasepsi ini.
- Pemeriksaan
pelvik diperlukan untuk memastikan ketepatan pemasangan.
- Dapat menyebabkan infeksi
saluran uretra.
- Harus
masih terpasang selama 6 jam pasca senggama.
Penilaian Klien
Sebelum
alat kontrasepsi diafragma digunakan oleh klien, sebaiknya
petugas kesehatan mengkaji klien terlebih dahulu. Sehingga
alat kontrasepsi ini sesuai atau tidak digunakan oleh wanita tersebut.
Diafragma
|
|
Sesuai untuk klien yang:
|
Tidak
sesuai untuk klien yang:
|
Tidak mau atau tidak boleh
menggunakan metode kontrasepsi hormonal
(perokok, wanitadi atas 35 tahun)
|
Mempunyai umur dan paritas serta
masalah kesehatan yang
menyebabkan kehamilan resiko tinggi
|
Tidak menyukai metode yang
diberikan oleh petugas kesehatan (AKDR)
|
Terinfeksi saluran uretra
|
Menyusui dan memerlukan kontrasepsi pendukung
|
Tidak suka
menyentuh alat kelaminnya (vulva dan vagina)
|
Jarang
melakukan hubungan seksual dengan
pasangannya
|
Mempunyai
riwayat sindrom syok karena keracunan
|
Ingin
melindungi dari penyakit menular seksual
|
Ingin metode KB efektif
|
Memerlukan metode sederhana sebelum memilih metode lain
|
Penanganan Efek
Samping
Efek Samping Atau Masalah
|
Penanganan
|
Infeksi saluran uretra
|
Pemberian antibiotik, sarankan
mengosongkan kandung kemih pasca senggama atau gunakan metode kontrasepsi lain
|
Alergi diafragma atau spermisida
|
Berikan spermisida bila ada gejala iritasi vagina pasca senggama dan
tidak mengidap PMS atau bantu memilih metode lain
|
Rasa nyeri pada
tekanan terhadap kandung kemih/rektum
|
Nilai
kesesuaian ukuran forniks dan diafragma.
Bila terlalu besar, coba ukuran yang lebih kecil. Follow up masalah yang
telah ditangani
|
Timbul cairan vagina dan
berbau
|
Periksa adanya PMS atau benda
asing dalam vagina. Sarankan lepas
segera diafragma pascasenggama. Apabila kemungkinan ada PMS, lakukan
pemrosesan alat sesuai dengan pencegahan infeksi
|
Luka
dinding vagina akibat tekanan
pegasdiafragma
|
Hentikan
penggunaan diafragma untuk
sementara dan gunakan metode lain. Bila sudah sembuh, periksa kesesuaian ukuran forniks dan diafragma
|
Hal yang Perlu
Diperhatikan
Jika ada kemungkinan
terjadi sindrom syok keracunan, rujuk segera pasien ke
fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih lengkap. Apabila
terjadi panas lebih dari 38 derajat Celcius maka berikan rehidrasi per oral dan
analgesik.
Cara
Pakai Diafragma
Diafragma dirancang aman dan
disesuaikan vagina untuk menutupi serviks. Diafragma merupakan
kap berbentuk bulat, cembung, terbuat dari lateks (karet) yang dapat
dibengkokkan. Alat kontrasepsi metode barier yang
berupa diafragma ini mempunyai cara kerja sebagai berikut:
1.
Mencegah masuknya sperma melalui kanalis
servikalis ke uterus dan saluran telur (tuba falopi).
2.
Sebagai alat untuk
menempatkan spermisida.
Dibawah
ini merupakan cara pemakaian alat kontrasepsi metode
barier diafragma:
Tahap
1
Kosongkan kandung
kemih dan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
Pastikan diafragma tidak berlubang. Oleskan spemisida pada
kap diafragma secara merata
Tahap 2
Cari
posisi yang nyaman pada saat pemasangan diafragma. Posisi dapat dengan
mengangkat satu kaki ke atas kursi, duduk di tepi
kursi, berbaring ataupun sambil jongkok. Pisahkan bibir vulva.
Tepi diafragma melipat menjadi dua dengan sisi yang lain. Letakkan
jari telunjuk di tengah kap untuk pegangan yang kuat. Spermisida harus
berada di dalam kap
Tahap 3
Masukkan diafragma ke
dalam vagina jauh ke belakang, dorong bagian depan pinggiran ke atas
di balik tulang pubis. Masukkan jari ke dalam vagina sampai
menyentuh serviks. Sarungkan karetnya dan pastikan serviks telah
terlindungi.
Perhatian
Diafragma masih
terpasang dalam vagina sampai 6 jam setelah berakhir hubungan
seksual. Jika hubungan seksual berlangsung di atas 6 jam setelah
pemasangan, tambahkan spermisida ke dalam vagina. Jangan
meninggalkan diafragma di dalam vagina lebih dari 24 jam
Pelepasan Diafragma
Tahap 1
Sebelum
melepas diafragma, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
Kait bagian ujungdiafragma dengan jari telunjuk dan tengah untuk memecah
penampung.
Tahap 2
Tarik diafragma turun dan
tarik keluar. Cuci dengan sabun dan air, kemudian keringkan sebelum disimpan
kembali di tempatnya.
0 Comments