Pada seorang wanita hamil terjadi perubahan – perubahan fisiologi meliputi :
Rahim atau uterus
- Adanya pembesaran uterus.
- Beratnya meningkat 20 kali, kapasitas 500 kali.
- Disebabkan p[ertumbuhan serabut otot dan jaringan estrogen yang merangsang serabut otot.
- Uterus mudah diraba / dipalpasi
- Pada kehamilan 16 minggu, kavum uteri seluruhnya diisi oleh amnion, dimana desidua kapsularis dan desidua parietalis telah menjadi satu. Tingginya rahim setengah dari jarak simfisis dan pusat. Plasenta telah terbentuk seluruhnya.
- Pada hamil 20 minggu, fundus rahim terletak dua jari di bawah pusat sedangkan pada umur 24 mionggu tepat di tepi atas pusat.
- Pada hamil 28 minggu tingginya findus uteri sekitar 3 jari di atas pusat atau sepertiga jarak antara pusat dan prosesus xifoideus.
- Pada kehamilan 32 minggu tingginya fundus uteri setengah jarak prosesus xifoideus dan pusat.
- Pada kehamilan 36 minggu tinggi fundus uteri sekitar satu jari di bawah prosesus xifoideus, dalam hal kepala bayi belum masuk pintu atas panggul.
- Pada kehamilan berumur 40 minggu fundus uteri turun setinggi tiga jaru di bawah prosesus xifoideus, oleh karena itu saat ini kepala janin telah masuk pintu atas panggul.
Vagina
Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah karena pengaruh estrogen sehingga tampak makin merah dan kebiru-biruan (tanda chadwicks).
Ovarium
Dengan terjadinya kehamilan, indung telur yang mengandung korpus luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta yang sempurnapada umur kehamilan 16 minggu. Kejadian ini tidak dapa lepas dari kemampuan vili korealis yang mengeluarkan hormone korionik gonadotropin yang mirip dengan hormon luteotropikhipofisis anterior.
Serviks
Serviks akan melunak (godell sign), mengalami peningkatan sekresi serviks. Pada nullipara seorang wanita yang belum pernah hamil akan berubah bulat dan menonjol.
Payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan pemberian ASI pada saat laktasi. Perkembangan payudara ini tidak dapat dilepaskan dari mpengaruh hormon saat kehamilan, yaitu estrogen, progesteron, dan somatomammotropin
a. Estrogen berfungsi :
- Menimbulkan hipertrofi system saluran payudara.
- Menimbul;kan penimbunan lemak dan air serta garam sehingga payudara tampak makin membesar.
- Tekanan serat saraf akibat penimbunan lemak, air dan garam menyebabkan rasa sakit pada payudara.
b. Progesteron berfungsi :
- Mempersiapkan asinus sehingga dapat berfungsi.
- Menambah jumlah sel asinus.
c. Somatomammotropin berfungsi :
- Mempengaruhi sel asinus untuk membuat kasein, laktalbumin, dan laktoglobulin.
- Penimbunan lemak sekitar alveolus payudara.
- Merangsang pengeluaran kolostrom pada kehamilan.
- Payudara menjadi lebih besar.
- Areola payudara makin hiperpigmentasi – hitam.
- Glandula montgomerymakin nampak.
- Putting susu menonjol.
- Pengeluaran ASI belum berlangsung karena prolaktin belum berfungsi, karena hambatan dari PIH (prolaktine inhibiting hormone) untuk mengeluarkan ASI.
- Setelah persalinan, hambatan prolaktin tidak ada sehingga pembuatan ASI dapat berlangsung.
Sirkulasi darah ibu
Selama kehamilan, volume darah ibu meningkat sekitar 30 hingga 50 persen, sehingga jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Tekanan darah juga dapat meningkat, terutama pada trimester kedua dan ketiga kehamilan. Perubahan ini normal dan dianggap sebagai respons adaptif untuk memastikan bahwa janin menerima pasokan darah dan nutrisi yang cukup. Peredaran darah ibu dipengaruhi beberapa factor, antara lain :
- Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah sehingga dapat memenuhi kebutuhan perkembangan janin dalam rahim.
- Terjadi hubunagan lagsung antara arteri dan vena pada sirkulasi retro-plasenter.
- Pengaruh hormon estrogen dan progesterone makin meningkat.
Akibat faktor tersebut dijumpai beberapa perubahan peredaran darah.
a. Volume darah
volume darah semakin meningkat di mana jumlah serum darah lebih besar dari jumlah sel darah, sehingga terjadi semacam pengenceran darah (hemodilusi), dengan puncaknya pada umur kehamilan 32 minggu. Serum darah (volume darah) bertambah sebesar 25 sampai 30% sedangkan sel darah bertambah sekitar 20%.
Sel darah merah makin meningkat jumlahgnya untuk dapat mengimbangi pertumbuhan janin dalam rahim, tetapi pertambahan sel darah tidak seimbang dengan peningkatan volume darah sehingga terjadi hemodilusi yang disertai anemia fisiologis. Sel darah putih meningkat dengan mencapai jumlah sekitar 10.000/ml. Protein darah dalam bentuk albumin dan gammaglobulin dapat menurun pada triwulan pertama, sedangkan fibrinogen meningkat.
Pada kehamilan terjadi juga perubahan system respirasi untuk dapat memenuhi kebutuhan O2. Di samping itu terjadi desakan diafragma karena dorongan rahim yang membesar pada umur hamil 32 minggu. Sebagai kompensasi terjadinya desakan rahim dan kebutuhan O2 yang meningkat, ibu hamil akan bernafas lebih dalam sekitar 20 sampai 25% dari biasanya.
Karena pengaruh estrogen, pengeluaran asam lambung meningkat yang menyebabkan :
- Pengeluaran air liur berlebihan (hipersalivasi).
- Darah lambung terasa panas.
- Terjadi mual dan sakit/pusing kepala terutama pagi hari, yang disebut morning sickness.
- Muntah, yang terjadi disebut emesis gravidarum.
- Muntah berlebih sehingga mengganggukehidupan sehari-hari, disebut hiperemesis gravidarum.
- Progesterone menimbulkan gerak usus makin berkurang dan dapat menyebabkan obstipasi.
Selama kehamilan, sistem pencernaan juga mengalami perubahan. Produksi asam lambung meningkat, yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan heartburn. Peningkatan progesteron juga dapat memperlambat pergerakan usus, sehingga membuat sembelit lebih mungkin terjadi. Selain itu, rahim yang membesar dapat memberikan tekanan pada perut, sehingga dapat menyebabkan gangguan pencernaan.
Awal kehamilan suplsi darah ke kandung kemih meningkat mengakibatkan sering kencing dan pada akhir kehamilan janin turun ke rongga panggul sehingga menekan kandung kemih dan mengakibatkan sering kencing.
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena pengaruh melanophore stimulating hormone lobus hipofisis anterior dan pengaruh kelenjar suprarenalis. Hiperpigmentasi ini terjadi pada stiegravidarum livide atau alba, areola mamae, papilla mamae, linea nigra, pipi (chloasma gravidarum). Setelah persalinan hipoerpigmentasi ini akan manghilang.
Perubahan yang terjadi :
- Metabolisme basal naik sebesar 15% sampai 20% dari semula, terutama pada trimester ketiga.
- Keseimbangan asam basa mengalami penurunan dari 155 mEq per liter menjadi 145 mEq per liter disebabkan hemodilusi darah dan kebutuhan mineral yang diperlukan janin.
- Kebutuhan protein wanita hamil makin tinggi untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, perkembangan organ kehamilan, dan persiapan laktasi. dalam makanan diperluklan protein tinggi sekitar ½ gr/kg bb atau sebutir telur ayam sehari.
- Kebutuhan kalori didapat dari karbohidrat, lemak, dan protein.
- Kebutuhan zat untuk ibu hamil :
- Kalsium, 1,5 gram setiap hari, 30 sampai 40 gram untuk pembentukan tulang janin.
- Fosfor, rata-rata 2 gram dalam sehari.
- Zat besi,800 mgr atau 30 sampai 50 mgr sehari.
- Air, ibu hamil memerlukan air cukup banyak dan dapat terjadi retensi air.
- Berat badan ibu bertambah antara 6,5 sampai 16,5 kg selama hamil atau terjadi kenaikan berat badan sekitar ½ kg/minggu.
PERUBAHAN FISIOLOGI TIAP TRIMESTER :
1. Trimester I
- Ibu terlambat menstruasi.
- Payudara menjadi nyeri dan membesar.
- Kelelahan.
- Sering kencing sampai kehamilan 3 bulan.
- Mual / muntah → morning sickness sampai 12 minggu.
- Tanda-tanda hegar positif.
- Kadang ada kontraksi brakston hicks dan mungkin berlangsung selama kehamilan.
- Kenaikan berat badan 1-2 kg.
2. Trimester II
- Berat badan meningkat 0,4 – 0,5 kg/minggu.
- Sering kencing berkurang.
- Payudara mulai sekresi kolostrom.
- Pingsan dan pusing mungkin terjadi.
- Munkin sakit punggung dank ram, varises dan sembelit.
- Terdapat strie gravidarum.
3. Trimester III
- Kadang-kadang terdapat hemoroid.
- Sring kencing.
- Kaki bengkak.
- Sakit punggung.
- Sulit tidur.
adaptasi fisiologi hamil perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada ibu hamil trimester 1 adaptasi fisiologi pada ibu hamil perubahan adaptasi fisiologi pada ibu hamil trimester 1 2 3 perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada ibu hamil adaptasi fisiologi dan psikologi pada ibu hamil perubahan dan adaptasi fisiologi ibu hamil adaptasi fisiologi ibu hamil adaptasi fisiologis ibu hamil adaptasi fisiologi kehamilan adaptasi fisiologi dalam kehamilan adaptasi fisiologis kehamilan gangguan adaptasi kehamilan adalah adaptasi kehamilan makalah adaptasi fisiologis dan psikologis pada ibu hamil makalah proses adaptasi fisiologi dan psikologi dalam kehamilan adaptasi fisiologi pada kehamilan
adaptasi fisiologi pada ibu hamil trimester 1 2 3 5 contoh adaptasi fisiologi pada hewan 5 contoh adaptasi fisiologi hamil fisiologis adalah adaptasi fisiologis pada ibu hamil trimester 1 2 dan 3
0 Comments